Mohon tunggu...
Asfar Aulia
Asfar Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa ilmu lingkungan

hobi jalan jalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Fakta Menarik tentang Merkuri: Logam Cair yang Bisa Bermanfaat dan Membahayakan

18 Juni 2023   19:19 Diperbarui: 18 Juni 2023   19:46 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Merkuri atau raksa adalah logam berat yang terdapat dalam tabel sistem periodik unsur (SPU) dengan simbol bahan kimia Hg atau hydrargyrum. Merkuri adalah satu-satunya logam yang berwujud cair pada suhu kamar. Merkuri terdapat dalam batu-batuan, biji tambang, tanah, air, dan udara sebagai senyawa anorganik dan organik.

Merkuri memiliki sifat kimia yang khas dan unik. Merkuri memiliki massa atom sebesar 200,59 gram per mol dengan berat jenisnya yaitu 13,5 kali lebih besar daripada berat jenis air. Merkuri memiliki titik leleh sebesar -38,9C dan titik didih 356,7C. Merkuri memiliki tegangan permukaan yang cukup besar sehingga terlihat cembung atau bulat pada permukaan datar. Merkuri juga memiliki konduktivitas energi listrik yang baik meskipun konduktivitas panasnya rendah.

Merkuri memiliki 3 kemungkinan keadaan teroksidasi atau bermuatan listrik yaitu merkuri elemental (Hg) yang tanpa bermuatan listrik, merkuri dengan 1 muatan positif (Hg +) dan merkuri dengan 2 muatan positif (Hg 2+ ).

Manfaat Merkuri dalam Kehidupan Sehari-Hari

Merkuri memiliki berbagai manfaat dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bidang industri, kesehatan, pertanian, maupun pertambangan. Berikut ini adalah beberapa manfaat merkuri dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Merkuri digunakan sebagai bahan pembuatan komponen peralatan listrik, seperti baterai, lampu, dan alat memutus dan menyambung elektrik.
  2. Merkuri digunakan sebagai bahan pembuatan alat ukur, seperti termometer dan barometer.
  3. Merkuri digunakan sebagai bahan pembuatan pasta gigi, fungisida, antiseptik dan produk farmasi.
  4. Merkuri digunakan sebagai bahan pembuatan produk pemutih kulit dan kosmetik lainnya.
  5. Merkuri digunakan sebagai fungisida pada bidang pertanian untuk mencegah pertumbuhan jamur pada tanaman.
  6. Merkuri digunakan untuk membentuk amalgam atau campuran logam dengan logam lainnya. Amalgam merkuri digunakan untuk tambalan gigi dan proses penambangan emas.

Bahaya Merkuri bagi Kesehatan dan Lingkungan

Meskipun memiliki berbagai manfaat, merkuri juga memiliki bahaya bagi kesehatan dan lingkungan jika terpapar dalam jumlah yang berlebihan atau tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Berikut ini adalah beberapa bahaya merkuri bagi kesehatan dan lingkungan:

  1. Merkuri dapat menyebabkan keracunan merkuri yang dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf, saluran pencernaan, ginjal, kulit, dan organ tubuh lainnya. Gejala keracunan merkuri antara lain cemas, depresi, mudah marah, masalah memori otak, gemetar, timbul rasa malu, mati rasa atau rasa tergelitik pada tangan, kaki, atau mulut, kesulitan mendengar dan berbicara, otot melemah, gangguan saraf tangan dan wajah, kesulitan berjalan, penurunan fungsi penglihatan, gangguan perkembangan bicara dan bahasa pada anak-anak dan bayi, sakit kepala, insomnia, sesak napas, kerusakan ginjal, gagal ginjal, penyakit kardiovaskular hingga kematian dalam kasus parah.
  2. Merkuri dapat mencemari lingkungan terutama lingkungan perairan. Merkuri dapat mengubah bentuknya menjadi metil merkuri (merkuri organik) yang lebih beracun. Metil merkuri dapat masuk ke dalam rantai makanan ikan dan kerang yang kemudian dikonsumsi oleh manusia. Konsumsi ikan atau kerang yang mengandung merkuri tinggi dapat menyebabkan keracunan merkuri.

Cara Mencegah dan Mengatasi Bahaya Merkuri

Untuk mencegah dan mengatasi bahaya merkuri bagi kesehatan dan lingkungan ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat. Berikut ini adalah beberapa cara tersebut:

  1. Pemerintah harus mengatur penggunaan dan pembuangan merkuri sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pemerintah juga harus melakukan pengawasan terhadap produk kosmetik atau obat-obatan yang mengandung merkuri dan menindak tegas pelanggarnya.
  2. Masyarakat harus meningkatkan kesadaran tentang bahaya merkuri dan cara mencegahnya. Masyarakat juga harus mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi pencemaran merkuri di lingkungan.
  3. Individu harus menjaga kesehatan diri dengan menghindari paparan merkuri dari produk atau lingkungan yang mengandung merkuri. Individu juga harus membatasi konsumsi makanan laut yang mengandung merkuri tinggi seperti hiu, todak, king mackerel, ikan marlin.
  4. Individu harus menjaga kebersihan diri setelah berkontak dengan sumber-sumber merkuri seperti produk kosmetik atau obat-obatan; peralatan medis; termometer; lampu neon; baterai; tambalan gigi amalgam. Cuci tangan dan wajah dengan sabun dan air bersih setelah berkontak dengan sumber-sumber tersebut.
  5. Individu harus menyimpan produk-produk yang mengandung merkuri dalam wadah tertutup dan jauh dari jangkauan anak-anak. Jika ada produk yang pecah atau bocor yang mengeluarkan cairan atau uap merkuri segera bersihkan dengan hati-hati dan buang ke tempat sampah khusus B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun