Mohon tunggu...
Asfa  Ramadhani
Asfa Ramadhani Mohon Tunggu... Editor - Pelajar yang suka menulis artikel

saya suka banget dengan menulis artikel dan mencari informasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kenapa Harus Ada Demo Jika Indonesia Sudah Mampu Getarkan Dunia

25 Oktober 2020   14:40 Diperbarui: 1 November 2020   00:20 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baca Juga : Mci Indonesia Terima Penghargaan

Bacasaja Dan jokowi menjawab...:

"Indonesia tidak lagi ekspor bijih nikel..., Indonesia akan membangun sendiri pabrik baterai untuk bahan bakar mobil listrik....".

Apakah kita tahu cerita ini....?  Tentunya tidak semua dari kita tahu cerita ini.

Apakah Jokowi cuma membual....?  Tentu tidak..., Jokowi tidak ada 'potongan' sebagai pembual.

PT Vale Indonesia...; adalah perusahaan pertama yang melaksanakan Kontrak Karya penambangan bijih nikel pada tahun 2014..., dan perusahaan tambang ini 58% sahamnya adalah milik perusahaan yang ditunjuk oleh Pemerintah.

Artinya apa....?  Baca Saja

Perusahaan Nikel terbesar ini...., dikelola oleh bangsa sendiri. Dan masih banyak lagi perusahaan nikel lain..., yang berkonsep Kontrak Karya tersebar di Sulawesi. Pembangunan perusahaan nikel ini..., amat masif di periode pertama pemerintahan Jokowi.
Apakah kita tahu itu....?   Dahulu...., Indonesia selalu mengekspor bijih nikel mentah ke Uni Eropa.

Uni Eropa sangat senang...., karena bisa membeli bahan baku baterai dengan sangat murah dari Indonesia. Apa gunanya Eropa mampu memproduksi mobil listrik...., jika tidak punya bahan baterainya....?......Nah...., sekarang bayangkan juga konglomerat yang sudah makan enak hasil ekspor nikel ke Eropa....? Mereka pasti gigit jari...,  karena sudah dilarang sama Jokowi.
Apakah mereka diam....?

Baca Juga : Mci Indonesia Tag

Pastinya tidak...., dan sudah pasti melawan dengan berbagai cara. Kini...., Jokowi menghentikan tabiat buruk itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun