Mohon tunggu...
Arif Setyawan
Arif Setyawan Mohon Tunggu... lainnya -

pendidik sekaligus pemulung

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selebrasi Perut

23 Juni 2012   15:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:37 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ujung asmara menguning padi

Tragedi sang ladang menyemai perhelatan cinta

Terdengar langkah ular dalam dekap sang sunyi

Rayui tikus tak henti rakus

padi asmara gugur Satu demi satu

Tanah moyang tikus mengaharu gembira

Tiada lapar kan landa hari-hari

Di pojok sawah cinta, ular mengutit tikus-tikus

tikus betina berparas Kamaratih Nampak Lahap,

menyantap padi asmara nun gugur

Bergegasular bertopeng Kamajaya,

mencuatkan taring tajam menyentuh tepian kulit gembur

perintiman terjadi

berpanggungkankasih dewi Sri

mengektase dalam naung belih dan belah

dan____

burung hantu makan besar malam itu!

ASetyawan___9 SEPT 2011

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun