Mohon tunggu...
Ruang Info
Ruang Info Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

Mengarungi senja dengan keadaan sadar. Terimakasih banyak yang telah apresiasi artikel saya dengan komen. Semoga rezekinya diperbanyak oleh yang Maha Kuasa. Amin

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Jualan Ayam Potong: Modal dan Strategi Harga agar Sukses Cuan Jutaan

10 Juni 2023   15:37 Diperbarui: 10 Juni 2023   15:43 1169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Kompas.id/Ilustrasi Jualan Ayam Potong

Sumber Gambar: Kompas.com/Ilustrasi Jualan Ayam Potong
Sumber Gambar: Kompas.com/Ilustrasi Jualan Ayam Potong

Setelah kita mengulas strategi jualan ayam potong diatas, selanjutnya kami akan membahas berapa nominal anggaran modal awal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis jual ayam potong.

Modal Awal Jual Ayam Potong

Sebelum memulai bisnis ternak ayam potong, penting bagi Anda untuk merencanakan dengan matang dan menghitung anggaran modal yang diperlukan.

Berapa modal awal jual ayam potong? Berikut adalah beberapa komponen penting yang harus Anda pertimbangkan dalam mengestimasi anggaran modal awal untuk bisnis jual ayam potong:

  • Lahan dan Kandang Jualan Ayam Potong

Salah satu komponen utama dalam bisnis ternak ayam potong adalah lahan dan kandang. Anda perlu menyewa atau membeli lahan yang sesuai untuk membangun kandang ayam potong. Anggaran modal untuk lahan dan kandang ini akan bervariasi tergantung pada lokasi, ukuran kandang, dan jenis konstruksi yang Anda pilih. Sebagai contoh, untuk memulai dengan skala kecil, Anda mungkin membutuhkan anggaran sekitar Rp 10.000.000 untuk sewa lahan dan sekitar Rp 5.300.000 untuk pembangunan kandang.

  • Bibit Ayam

Selanjutnya, Anda perlu mempertimbangkan anggaran untuk membeli bibit ayam. Jumlah bibit yang Anda butuhkan akan tergantung pada skala bisnis yang Anda jalankan. Harga bibit ayam dapat bervariasi tergantung pada jenis dan usia bibit yang Anda pilih. Untuk memulai dengan 500 bibit ayam, Anda mungkin membutuhkan anggaran sekitar Rp 250.000.

  • Peralatan dan Perlengkapan Jualan Ayam Potong

Dalam bisnis ternak ayam potong, Anda juga perlu mempertimbangkan anggaran untuk peralatan dan perlengkapan yang diperlukan. Ini termasuk pakan dan minuman ayam, alat pakan, tempat minum, tempat tidur ayam, dan alat pembersihan kandang. Anggaran untuk peralatan ini akan bervariasi tergantung pada ukuran kandang dan kebutuhan Anda. Sebagai contoh, Anda mungkin membutuhkan anggaran sekitar Rp 800.000 untuk peralatan makan dan minum, serta Rp 800.000 untuk peralatan lainnya.

  • Biaya Operasional

Selain anggaran modal awal, Anda juga perlu memperhitungkan biaya operasional untuk menjalankan bisnis ternak ayam potong. Ini termasuk biaya pakan ayam, obat-obatan, vaksinasi, listrik, penyusutan peralatan, dan biaya tenaga kerja. Biaya operasional ini akan terus muncul selama Anda menjalankan bisnis. Sebagai contoh, untuk operasional bulanan, Anda akan membutuhkan anggaran sekitar:

  • Pakan Ayam: Rp 2.000.000 per bulan
  • Obat-obatan dan Vaksinasi: Rp 300.000 per bulan
  • Listrik: Rp 225.000 per bulan
  • Penyusutan Peralatan: Rp 600.000 per bulan
  • Biaya Tenaga Kerja (misalnya 2 karyawan): Rp 4.000.000 per bulan
  • Namun, perlu diingat bahwa biaya operasional dapat bervariasi tergantung pada skala bisnis dan kebutuhan spesifik Anda. 
  • Penting untuk melakukan perhitungan yang akurat berdasarkan situasi Anda sendiri.

Setelah Anda menghitung total anggaran modal awal dan biaya operasional, Anda dapat memperkirakan pendapatan yang dihasilkan dari bisnis jual ayam potong. Harga jual ayam potong per kilogram dapat berfluktuasi tergantung pada faktor-faktor pasar dan musim. Namun, sebagai contoh, jika Anda menjual 500 ekor ayam dengan rata-rata berat 1,5 kg dan harga jual per kilogram sebesar Rp 20.000, maka pendapatan yang Anda dapatkan adalah sekitar Rp 15.000.000.

Dengan mengurangi biaya operasional bulanan dari pendapatan, Anda dapat menghitung laba yang dihasilkan. Misalnya, jika biaya operasional bulanan Anda sebesar Rp 7.375.000, maka laba yang Anda peroleh adalah sekitar Rp 7.625.000 per periode. Selama setahun, laba yang dapat Anda peroleh berkisar antara Rp 70.000.000 hingga Rp 90.000.000, tergantung pada kondisi pasar dan efisiensi operasional.

Namun, perlu diingat bahwa bisnis ternak ayam potong juga memiliki risiko dan tantangan tersendiri. Persaingan pasar yang tinggi, perubahan harga, penyakit ayam, dan faktor eksternal lainnya dapat mempengaruhi performa bisnis Anda. Oleh karena itu, penting untuk melakukan riset dan perencanaan yang matang sebelum memulai bisnis ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun