Mohon tunggu...
Asep Supriadi
Asep Supriadi Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Saya adalah pribadi yang menyukai tantangan dan belajar menulis adalah tantangan yang sedang saya lawan dan in shaa Allah akan menjadi kebiasaan yang membudaya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Alur Belajar Merdeka-Mengasah Cipta, Rasa, Karsa, dan Karya

23 Februari 2023   13:10 Diperbarui: 23 Februari 2023   14:48 2713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ALUR PEMBELAJARAN MERRDEKA-MENGASAH CIPTA, RASA, KARSA DAN KARYA.

Seiring dengan diberlakukannya kurikulum penggerak yang kemudian berubah nama menjadi kurikulum merdeka, kurikulum 2013 secara bertahap mulai ditinggalkan. Hal tersebut menimbulkan konsekuensi, diantaranya adalah adanya perubahan istilah dalam pembelajaran.

Berikut adalah perubahan istilah yang terjadi:

 

Perbedaan lainnya yang sangat jelas terlihat adalah mulai digunakannya alur belajar MERRDEKA. Alur belajar MERRDEKA merupakan akronim dari Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Refleksi Terbimbing, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi, dan Aksi Nyata. Alur belajar tersebut saat ini digunakan pada pendidikan guru penggerak. Pertanyaannya adalah apakah alur belajar MERRDEKA bisa diterapkan dalam pembelajaran di sekolah? Jawabannya adalah tentu sangat bisa.

Mau tahu alasannya? Mari kita simak pembahasan berikut:

Proses pembelajaran di kelas atau di sekolah mempunyai tujuan mulia, yaitu menuntun murid untuk mengoptimalkan bahkan memaksimalkan potensi terbaiknya dengan cara mengasah daya cipta, daya rasa, daya karsa dan karya. Cipta bersinggungan dengan kekuatan pikiran untuk merancang atau membuat sesuatu. Rasa bersinggungan dengan kekuatan hati manusia untuk menanggapi sesuatu, sedangkan karsa adalah semangat atau dorongan dalam diri manusia untuk berbuat sesuatu. Ketiga daya tersebut disempurnakan oleh karya sebagai bentuk hasil nyata dari semua proses belajar sebelumnya.

Proses mengasah daya cipta, rasa, karsa dan karya tersebut memerlukan pendekatan belajar yang tepat demi tercapainya tujuan. Salah satu pendekatan yang tepat adalah alur belajar merrdeka, yang terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Mulai dari Diri

Pada tahapan belajar ini, murid melakukan refleksi awal mengenai materi yang akan dibahas. Murid akan diberikan pertanyaan pemantik untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan awal yang dimiliki oleh murid terhadap materi yang akan dipelajari. Daya yang diasah adalah daya rasa.

2. Eksplorasi Konsep

Pada tahapan eksplorasi konsep, murid akan diminta untuk membaca materi maupun menonton video yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari. Tujuannya adalah untuk memperdalam atau menguatkan konsep materi yang akan dipelajari. Daya yang diasah adalah daya rasa dan karsa.

3. Ruang Kolaborasi

Pada tahapan kolaborasi, murid diminta untuk berkolaborasi dengan murid yang lain dalam kegiatan kelompok. Biasanya akan diberikan sebuah tugas untuk didiskusikan dalam kelompok tersebut. Daya yang diasah adalah daya rasa, karsa dan cipta.

4. Refleksi Terbimbing

Pada tahapan refleksi terbimbing, murid akan diajak untuk merefleksikan kembali materi yang sedang dipelajari. Guru akan memberikan pertanyaan pemantik sebagai bahan refleksi. Dalam kegiatan ini murid akan mendapat penguatan dan umpan balik positif dari guru. Daya yang diasah adalah daya rasa, karsa dan cipta.

5. Demonstrasi Kontekstual

Pada tahapan kontekstual, murid diminta untuk membuat sebuah rencana penerapan materi yang dipelajari di sekolah. Murid diminta membuat artikel, video, komik, poster, lagu, puisi, dan sebagainya sesuai dengan minat dan kenyamanan murid. Daya yang diasah adalah daya rasa, karsa dan cipta.

6. Elaborasi Pemahaman

Pada tahapan ini, murid akan diajak untuk berdiskusi bersama murid lain maupun guru. Dalam kegiatan ini, murid diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dari materi yang belum dipahami. Daya yang diasah adalah daya rasa, karsa dan cipta.

7. Koneksi Antar Materi

Pada tahapan ini, murid diminta untuk membuat kesimpulan dari keseluruhan materi yang sudah dipelajari hari itu. Mereka juga diminta untuk membuat keterkaitan antara materi hari itu, dengan materi yang sudah dipelajari sebelumnya. Daya yang diasah adalah daya rasa, karsa dan cipta.

8. Aksi Nyata

Pada tahapan aksi nyata, murid akan diminta menerapkan pengetahuan yang diperolehnya di kelas atau di sekolah. Daya yang diasah adalah daya karya.

Demikian pembahasan mengenai alu belajar merrdeka berkaitan dengan proses mengasah daya cipta, rasa, karsa dan karya. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun