Upacara berlangsung dengan khidmat namun hatiku bergetar, bergemuruh. Suatu rasa yang asing menyergap perasaanku. Apakah yang terjadi? Inikah rasa tertarik kepada lawan jenis itu?
Waktu berlalu begitu cepat dalam satu hal, dan berjalan begitu lambat dalam hal lain. Kumasuki dunia kerja dengan segala dinamikanya. Aku memasuki keadaan normal dan stabil bernama rutinitas. Sampai ada kabar bahwa perusahaan akan mengadakan pesta ulang tahun dan seluruh karyawan akan berkumpul dan bersuka-ria.
Dengan gaun yang terbaik aku datang ke pesta itu. Berombongan kami datang ke sebuah resort tempat pesta berlangsung. Ketika aku turun dari bis dan menjejakan kaki, mataku fokus kepada high heels-ku dan permukaan trotoar. Setelah aman ketengadahkan tatapan mataku. Namun, what the freezing world happen again. Di depanku berdiri dengan manis si pemilik mata itu.
Kemudian aku tersadar dan berusaha tersenyum manis. Namun kemudian aku tak sadar waktu musik mengalun romantis dan si pemilik mata itu mengajakku berdansa. Inikah rasa indah itu?
Ketika pertemuan demi pertemuan terjadi, ada rasa indah yang membuncah. Sampai suatu saat, di atas trotoar merah marun itu, sambil menatap bukit-bukit, dia mengutarakan pernyataan cintanya.
“Ketika saya datang di upacara itu, lalu ribut dengan teman-teman.
Di saat saya menatap mata dan wajahmu
Ehm…Saya seperti telah mengenalmu selama ribuan tahun.
Kini saya berusia dua puluh enam tahun
Maka arti ribuan tahun itu, tiada lain adalah sebuah pertanda
Bahwa Tuhan telah menunjukkan seorang jodoh saya.