Mohon tunggu...
Asep Sumpena
Asep Sumpena Mohon Tunggu... Auditor - Suka mengamati

Suka hal-hal sederhana yang bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[FAPI] Kesempatan Kedua

7 Juli 2015   07:43 Diperbarui: 7 Juli 2015   07:43 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secepat cahaya aku ditarik-terbang menembus bumi dan melewati lorong abu-abu berkelok. Sementara dua bayangan hitam-ganas mencengkeram erat kedua tanganku.

Mencoba bertanya, namun tiba-tiba aku terhempas di dasar beledu anyir. Tampak di langit-langit menggelantung berlaksa wujud manusia terikat gumpalan hijau, kenyal dan amis. Wajah-wajah pucat menderita, terkekang dan tidak akan selamat.

Hatiku lemas tercekat, namun sontak sulur gumpalan hijau, kenyal dan amis itu membelenggu badanku. Dalam sekejap menarik dan menggantungkanku ke langit-langit itu.

Kalbuku mengingat dan merindukan Tuhan serta melintas dosa-dosa yang lewat. Entah terucap atau di benak namun kupinta.

“Tuhan ampuni aku. Anugerahkan kesempatan bertobat…”

Seruak wangi bunga setaman menyirnakan anyir-pekat. Sekonyong-konyong tubuhku terhempas. Laksana film diputar terbalik, kembali aku melayang menyusuri lorong abu-abu berkelok, keluar dari bumi dan tiba di rumah. Memandang tubuhku, masih terlelap. Tiba-tiba dada berdenyut panas, sinar berkilat dan tangan hitam-ganas terlepas.

Aku bangun, terengah. El-maut lewat.

***

Kini aku insaf dan berusaha benar. Mimpiku berusaha berbuat baik bagi semua orang. Semoga.

 

NB :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun