Kepedulian kepada sesama adalah kewajiban kita semua. Sudah sewajarnya dan seharusnya untuk menolong orang lain yang ditimpa kesusahan. Baik keluarga, teman-teman dan tetangga dekat kita. Bahkan kita wajib menolong orang lain yang jauh lokasinya kalau memang kita mampu. Baik itu lintas wilayah atau pulau, bahkan lintas negara. Banyak diantara kita yang berniat menolong orang lain tapi dilakukan dengan cara-cara kontra-produktif. Misalnya menolong pengungsi di Timur Tengah yang dilanda konflik, bukannya di tolong dengan memberikan bantuan dengan barang-barang yang dibutuhkan, malah melakukan demonstarsi yang mengganggu ketertiban umum. Ketika topan Haiyan memporakporandakan sebagian wilayah negara tetangga kita, Filipina, cukup banyak unsur di Tanah Air yang tergerak dan bergerak untuk membantu mereka yang menjadi korban dengan bantuan yang dibutuhkan terutama untuk korban yang masih hidup. Perusahaan di mana kami bekerja adalah sebuah PMA dengan karyawan yang multi-etnis, terdiri dari berbagai suku di Indonesai dan multi-ras, berasal dari beberapa negara di Asia, seperti Jepang, Singapura, Malaysia dan Filipina. Apabila salah satu wilayah di Tanah Air terkena bencana misalnya, maka sebagian besar karyawan tergerak untuk memberikan sumbangan. Sumbangan dikumpulkan per divisi lalu digabung dan disalurkan kepada yang berkepentingan, baik melalui keluarga karyawan maupun lewat lembaga-lembaga resmi yang ada. Ketika terjadi bencana topan Haiyan yang melanda Filipina tengah pun, kami segera mengumpulkan sumbangan buat para korban. Ketika dana bantuan sudah terkumpul, awalnya bingung mau disalurkan melalui siapa atau lewat lembaga mana. Sebenarnya ada dua orang berkebangsaaan Filipina yang bekerja di perusahaan kami ini. Namun kampung halamannya bukan daerah yang terkena bencana. Mereka di tinggal di Cebu bagian tengah dan selatan, sedangkan yang terkena bencana parah adalah Cebu bagian utara. [caption id="attachment_296400" align="aligncenter" width="448" caption="Wilayah yang Terkena Bencana Topan Haiyan / solopos.com"][/caption] Untungnya, salah seorang dari mereka mau pulang kampung ke Cebu, dan bersedia menyalurkan bantuan langsung ke korban bencana. Akhirnya uang rupiah ditukar ke dolar dan diserahkan kepada salah seorang karyawan dari Filipina tadi. Maka pada pertengahan November 2013 lalu pulanglah ia ke kampung halamannya di daerah Talisay di pantai timur Cebu bagian tengah, uang sumbangan tadi ditambah sumbangan dari pihak keluarganya dibelikan sembako dan dibungkus menjadi kurang lebih 300 bungkus. Setelah mendapat kabar dari kerabat jauhnya di bagian utara Cebu, bahwa ada satu pulau kecil yang belum mendapat bantuan sama sekali, maka disiapkanlah bantuan sembako tadi untuk membantu penduduk di pulau yang bernama Doong, pulau kecil sekitar pulau Bantayan. Sedangkan pulau Bantayan adalah pulau di sebelah utara pulau Cebu, Filpina tengah. [caption id="attachment_296406" align="aligncenter" width="518" caption="Pulau Doong (dalam lingkaran) di Sebelah Utara Pulau Cebu / en.wikipedia.org"]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI