Sudah setahun lebih pandemi covid belum juga usai, membuat sekolah - sekolah melaksanakan pembelajaran daring (online) dengan memanfaatkan perangkat digital. Menghadapi tantangan yang baru dalam metode pembelajaran yang dianjurkan pemerintah guna mencegah penularan dan penyerbaran covid di masyarakat.Â
Di satu sisi pembelajaran daring memiliki kelebihan akan kebebasan dan fleksibitas namun disisi lain pembelajaran daring ini masih di rasa belum efektif terutama diterapkan di sekolah dasar. Para guru merasa ada keterbatasan dalam hal interaksi mengajar. belum lagi jika kita dari fasilitas penunjang dari siswanya, tidak semua siswa memiliki perangkat digital memadai ditambah konentivitas jaringan yang terkadang buruk untuk di wilayah pedesaan dan juga masih ada beberapa orang tua yang masih gaptek alias gagap teknologi sehingga proses pendampingan belajar dirumah pun mengalamai kesulitan.Â
Pada pelaksanaan KKN Tematik UPI 2021, dimana KKN Tematik UPI sendiri merupakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UPI dengan melibatkan mahasiswanya. Pelaksanaannya dilakukan secara daring dengan mengikuti protokol kesehatan. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merupakan salah satu kampus yang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata. Pada KKN ini  mengusung Tema "Membangun Desa Melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi Merdeka Belajar Kampus Mengajar (KKN Tematik MDBPE-MBKM)" dari tema tersebut mahasiswa diberikan pilihan untuk memilih program pendidikan ataupun program ekonomi dan setiap program memiliki beberapa kegiatan yang wajib dilakukan dan dipenuhi oleh mahasiswa. Saya sendiri memilih program membangun desa melalui bidang pendidikan.Â
Selama pelaksanaan, saya menanyakan terkait pembelajaran daring ke beberapa guruyang mengajar di sana. Selama pembelajaran daring sendiri beberapa guru merasa bahwa pemebelajaran daring untuk saat ini kurang efektif, biasa mereka melaksanakan melalui media whatsapp dan memberikan tugas dan mengisi LKS. Lambat ada beberapa guru yang melaksanakan pembelajaran dengan kunjungan langsung ke rumah siswa. dikarenakan juga jumlah siswa nya tidak terlalu banayak sekitar 14 - 18 siswa per kelasnya.Â
Dengan harapan pendidikan menjadi lebih baik lagi semoga pandemi cepat berakhir.
Terima Kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H