Pengakuan Seorang Buaya: Humor sebagai Senjata dalam Memikat Wanita
Layar gelap. Sorotan lampu menyinari panggung. Fluppy masuk, mengenakan jas flamboyan, dengan senyum lebar dan tatapan menggoda. Ia memegang mikrofon dengan gaya santai, siap untuk menghibur, dan mulai berbicara:
Fluppy:
"Hola, semua! Kalian tahu nggak, di dunia ini ada dua hal yang bisa membuat kita terjatuh, gravitasi dan pesona seseorang. Saya baru sadar tadi, waktu saya jatuh... Dan ya, itu karena gravitasi... dan pesonanya si Maria di sana!"
(Menunjuk sembarangan ke arah penonton, sambil pura-pura terkejut)
"Jadi gini, saya lagi jalan, santai-santai... eh, tiba-tiba kaki saya kesandung. Saya bilang, 'Apaan nih?' Ternyata... bukan batu, bukan kabel listrik yang tergeletak di jalan... tapi pesonanya Maria! Gravitasi di sini kerja nggak fair! Saya pikir, 'Wah, kalau begini caranya, NASA perlu mengubah teori gravitasi nih. Pesona manusia harus dimasukkan sebagai variabel baru!'"
(Fluppy berhenti sejenak, melihat audiens tertawa, kemudian melanjutkan)
"Saya serius nih, teman-teman! Para ilmuwan tuh, kadang mikir, 'Masa iya, pesona itu bisa ngalahin gaya tarik Bumi?' Oh, tentu saja, mereka nggak tahu, Maria itu lebih berat dari semua benda langit yang pernah saya kenal! Mereka nggak pernah lihat dia senyum!"
(Senyum lebar, menghadap ke Maria, pura-pura terpesona)
Fluppy:
"Eh, tapi serius nih, kalau saya bilang sama teman-teman saya, 'Gravitasi itu overrated!' Mereka bilang, 'Emang apa yang bisa lebih kuat dari gravitasi?'