Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Teori Tipe Kepribadian Baru, DTIM

19 November 2024   21:25 Diperbarui: 19 November 2024   22:31 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atau, seseorang yang biasanya sangat emosional mungkin akan belajar untuk menenangkan diri dalam situasi-situasi yang penuh stres, berkat pengaruh positif dari teknologi atau lingkungan yang mendukung.

Pergeseran semacam ini, yang disebut sebagai dynamic shift, menunjukkan bahwa kepribadian kita bukanlah sesuatu yang tetap atau terjebak dalam satu pola tertentu. Kepribadian kita dapat berkembang, berubah, dan beradaptasi sesuai dengan pengalaman hidup, interaksi sosial, dan teknologi yang kita hadapi.

Keunggulan dan Manfaat Praktis dari Teori Ini

Teori baru ini menawarkan berbagai keuntungan dan manfaat praktis, baik untuk individu maupun untuk masyarakat secara keseluruhan. Dengan memahami bahwa kepribadian kita itu dinamis, kita bisa lebih fleksibel dalam merespons tantangan hidup. Kita juga bisa belajar untuk lebih memahami diri kita sendiri dan orang lain dengan lebih baik, serta mengelola perubahan dengan lebih efektif.

Bagi para profesional, teori ini dapat menjadi dasar untuk pengembangan kepemimpinan, manajemen tim, dan pelatihan pengembangan diri. Dengan memahami bagaimana seseorang berinteraksi dengan teknologi dan bagaimana mereka dapat berubah seiring waktu, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi perkembangan pribadi dan profesional.

Bagi masyarakat, teori ini bisa menjadi alat yang lebih baik dalam memahami bagaimana teknologi dapat memengaruhi hubungan sosial dan kesejahteraan emosional kita. Dengan memanfaatkan teknologi untuk memfasilitasi interaksi yang lebih sehat dan positif, kita bisa mengurangi potensi dampak negatif yang ditimbulkan oleh pergeseran dinamis kepribadian ini.

Menyongsong Masa Depan yang Lebih Dinamis

Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki potensi untuk berubah dan berkembang, dan teori baru ini memberikan kerangka yang lebih realistis dan fleksibel untuk memahami perubahan tersebut. Dalam dunia yang terus berkembang dengan teknologi yang semakin canggih, kita harus siap menghadapi tantangan yang akan datang. Dengan memahami bahwa kepribadian kita bisa beradaptasi, kita tidak hanya lebih siap menghadapi masa depan, tetapi juga lebih siap untuk menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.

Inilah saatnya bagi kita untuk membuka mata dan menerima kenyataan bahwa kepribadian adalah perjalanan, bukan tujuan yang tetap. Seiring berjalannya waktu, kita akan terus tumbuh, berubah, dan menyesuaikan diri---dan teori ini adalah cara kita untuk memahami dan merayakan perubahan itu.

Jadi, apakah Anda siap untuk menjalani perjalanan dinamis kepribadian Anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun