Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kepribadian 2.0: Transformasi Identitas di Era AI

19 November 2024   21:25 Diperbarui: 29 November 2024   09:49 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pernahkah Anda merasa seperti seseorang yang berbeda ketika berinteraksi dengan dunia maya dibandingkan dengan saat berhadapan langsung dengan orang lain? Atau, apakah Anda merasa berubah sikap atau cara berpikir ketika terpapar teknologi baru? Jika iya, mungkin Anda sedang mengalami apa yang kita sebut sebagai pergeseran dinamis kepribadian.

Kehidupan kita, terutama dalam era digital saat ini, dipenuhi dengan perubahan yang begitu cepat. Teknologi, media sosial, dan perkembangan informasi telah mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia dan dengan diri kita sendiri. 

Tidak hanya cara kita berkomunikasi yang berubah, tetapi juga cara kita berpikir, merasakan, dan berperilaku. Maka, muncullah sebuah pertanyaan besar: Apakah kepribadian kita menjadi lebih dinamis dengan pengaruh teknologi?

Kepribadian yang Dinamis: Lebih dari Sekadar Stereotip

Selama ini, kita mengenal berbagai teori kepribadian, seperti teori kepribadian MBTI, yang membagi kita dalam 16 tipe dasar berdasarkan cara kita berpikir dan berinteraksi. Meskipun teori-teori ini memberikan gambaran yang cukup jelas tentang kepribadian manusia, namun apakah kepribadian kita selalu tetap sama sepanjang hidup kita? Apakah kita bisa menjadi lebih fleksibel dalam merespons dunia yang terus berubah?

Teori baru yang kami ajukan menawarkan perspektif yang berbeda. Kepribadian bukanlah sesuatu yang statis, melainkan sesuatu yang dinamis dan dapat berubah sesuai dengan konteks dan interaksi kita dengan dunia. 

Dalam teori ini, kami menyarankan untuk membagi kepribadian manusia ke dalam tiga dimensi utama: kognitif, emosional, dan sosial. Tiap dimensi ini terdiri dari beberapa parameter yang saling berinteraksi, dan dari kombinasi parameter-parameter inilah kita dapat mengidentifikasi berbagai tipe kepribadian.

Tiga Dimensi Kepribadian

Mari kita jelajahi lebih dalam ketiga dimensi yang membentuk kepribadian kita.

1. Dimensi Kognitif
Dimensi kognitif berhubungan dengan cara kita berpikir dan memproses informasi. Apakah kita lebih suka berpikir secara analitis atau lebih mengandalkan intuisi? Apakah kita mudah beradaptasi dengan teknologi baru, atau lebih cenderung lambat dalam mengikutinya? Dimensi ini juga melihat apakah kita lebih suka fokus pada rincian atau lebih tertarik pada gambaran besar dari situasi yang dihadapi.

Di dalam dunia yang serba cepat ini, kemampuan untuk berpikir secara fleksibel sangatlah penting. Keputusan yang cepat dan tepat sering kali memerlukan kemampuan berpikir yang tidak kaku, melainkan yang bisa menyesuaikan dengan kondisi baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun