Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Arah Evolusi: Survival Organisme atau Keseimbangan Ekosistem

16 September 2024   08:29 Diperbarui: 27 September 2024   20:06 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Evolusi jika mengarah semata kepada survival organisme secara eksklusif, maka akan merusak keseimbangan ekosistem dan mekanisme rantai makanan. Ini pada akhirnya akan menghancurkan eksistensi organisme tersebut. 

Evolusi dalam kerangka ekosistem membawa kita kepada kesadaran bahwa :

1. Jika evolusi suatu organisme diikuti oleh evolusi organisme lainnya dalam suatu ekosistem, maka arah evolusi gagal.

2. Jika evolusi tidak diikuti oleh organisme lainnya dan berjalan secara eksklusif, mandiri, dan selfish, maka ini akan mengganggu keseimbangan ekosistem dan rantai makanan, yang pada akhirnya akan menghancurkan eksistensi organisme itu sendiri. 

3. Masa setelah setiap episode kepunahan besar membutuhkan perubahan organ dan gen yang cepat agar sistem survival of fittest efektif sehingga yang dibutuhkan adalah revolusi dan bukan evolusi. 

4. Setiap periode kepunahan besar adalah sekat sehingga kita tidak bisa menghubungkan secara langsung satu organisme dengan organisme lainnya dalam dua rentang masa geologi bila ada sekat masa kepunahan besar di antara keduanya. Semirip apa pun dua organisme secara morfologi dan genetika jika tidak ada organisme penghubung yang definitif, maka organisme tidak bisa dihubung-hubungkan.

5. Evolusi yang triggernya didorong oleh migrasi bisa sangat berbahaya bagi keseimbangan ekosistem, baik ekosistem yang ditinggalkan mapun ekosistem yang dituju, sehingga alih-alih mendapatkan keuntungan melalui survival of the fittest malah justru mengancam eksistensi organisme tersebut pada akhirnya.

Narasi evolusi kita di sini selain menyatukan evolusi dengan mekanisme keseimbangan ekosistem juga membawa pemahaman bahwa proses evolusi membutuhkan kesadaran untuk menjaga keseimbangan ekosistem itu. 

Seperti telah dijelaskan di banyak kesempatan di sini, kita telah berkesimpulan bahwa evolusi dibangun sebagai satu log ekosistem utuh. 

Bahan Bacaan Lanjutan :

https://phys.org/news/2024-09-evolutionary-biodiversity.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun