Tapi jika peningkatan permintaan itu terjadi pada kondisi di mana kapasitas produksi telah mencapai maksimal, atau ada masalah dalam produksi, atau ada masalah bahan baku, atau masalah dalam kapasitas modal kerja, atau masalah distribusi dan transportasi, maka wajar jika kemudian terjadi peningkatan harga.
6. Harga meningkat yang diikuti dengan penurunan kuantitas permintaan, maka ini merupakan mekanisme ekonomi yang wajar. Ini berarti kenaikan harga itu sudah di luar daya beli.
Tapi kondisi ini juga bermasalah jika menyangkut komoditas pangan atau sembako. Ini merupakan indikasi perekonomian yang tidak baik-baik saja.
7. Harga turun, tapi kuantitas permintaan stabil, maka ini tanda bahwa terjadi pengalihan alokasi pendapatan dan daya beli. Berimplikasi positif jika permintaan produk lain meningkat, dan peningkatan tabungan serta investasi.
8. Harga turun atau deflasi, dengan diikuti peningkatan kuantitas permintaan, maka ini merupakan mekanisme ekonomi yang wajar. Ekonomi masih tumbuh stabil. Produsen masih bisa meningkatkan kapasitas produksi, dengan penurunan dalam biaya produksi, biaya bahan baku, dan biaya distribusi sehingga produktivitas meningkat dan harga bisa dilepas lebih rendah.
9. Harga turun atau deflasi dengan diikuti penurunan kuantitas permintaan, ini buruk bagi perekonomian karena daya beli menurun.Â
Produsen pun dalam kondisi seperti ini menurunkan tingkat produksinya. Lebih lanjut PHK dan pengangguran meningkat.
9 kemungkinan ini dihasilkan dari 2 variable yaitu kuantitas permintaan dan harga, dengan 3 operator yaitu stabil, meningkat, atau menurun. Kemungkinannya bisa bertambah besar secara eksponensial jika dengan 3 operator itu ditambahkan lebih banyak variable seperti konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, tabungan, ekspor, impor, dan investasi. Analisis bisa tambah rumit jika konsumsi domestik itu dipecah lagi berdasarkan komponen penyusunnya yang bisa merupakan barang komplementer dan barang substitusi.
Ekonomi adalah sistem kompleks dan dinamis, maka pendekatan yang linear sering tidak dapat menjelaskan fenomena ekonomi secara akurat. Fluktuasi variable dan interkoneksi antar variabel perlu dianalisis secara rinci untuk bisa menangkap realitas ekonomi secara tepat dan melakukan prediksi ekonomi yang kredibel.
Terkait apakah deflasi selama 4 bulan berturut-turut sejak Mei sehingga Agustus 2024 merupakan indikasi menurunnya daya beli masyarakat, kita bisa melihat sinkronisasinya dengan data yang lain. Misalnya data inflasi inti, tingkat tabungan, peningkatan jumlah pengangguran, dan tingkat investasi.
Statistik yang ada yoy menunjukkan trend positif pada 4 indikator itu, berarti perekonomian masih berjalan baik.