Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tafsir Kosmologis Atas Surat At Takwir

11 Juli 2024   15:06 Diperbarui: 11 Juli 2024   16:36 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Surat at Takwir secara eksplisit tekstual memberikan ilustrasi tentang peristiwa di hari kiamat.  Urutan ayatnya bisa dipahami sebagai rundown atau timeline setiap fragment dalam huru hara hari kiamat itu.

Secara khusus ayat 1, 2, dan 11 menyebut diksi matahari, bintang-bintang, dan langit. Sehingga kronologi kiamat dalam konteks ayat-ayat ini bisa dipahami dimulai dari kehancuran matahari, bintang, dan langit.

Ketiganya juga adalah entitas kosmologis. Secara kosmologis bisa ditafsirkan kehancuran kosmos secara rundown dimulai dengan kehancuran matahari, galaksi, dan ruang-waktu. Karena matahari, dalam ayat 1 surat tersebut, secara kosmologis juga sebuah bintang, maka ayat 2 nya kata bintang-bintang kita pahami sebagai galaksi atau galaxy cluster atau cosmic web dalam perspektif kosmologi. Ayat 3 kata langit kita maknai sebagai ruang-waktu seperti dijelaskan oleh relativitas umum yang merupakan dasar dari model standar kosmologi saat ini.

Jadi urutan kiamat dari perspektif kosmologi dimulai dari kehancuran matahari, kehancuran galaksi, dan kehancuran kain ruang-waktu sebagai flatform semua aktivitas kosmologi.

Bagaimana kosmologi menjelaskan rundown kiamat dalam surat tersebut?

Setiap kehancuran dimulai dengan proses pembentukan, maka narasi kita mulai dari proses pembentukan semesta.

Big bang terjadi sebagai akibat dari transformasi energi potensial tinggi di false vaccum ke energi potensial rendah di real vaccum yang dipicu oleh fluktuasi medan inflaton.

Transformasi energi ini menghasilkan energi kinetik yang sangat besar yang besaran energi dan suhunya berada dalam skala Planck. Peristiwa ini menyebabkan cosmic inflation yang berlangsung sangat cepat, bahkan kurang dari satu detik.

Setelah cosmic inflation berakhir, ruang-waktu terus mengembang. Peristiwa ini dikenal sebagai cosmic expansion.

Peristiwa cosmic inflation yang berlangsung sangat cepat telah menurunkan suhu semesta secara drastis dari suhu pada skala Planck sekitar 10^32 kelvin menjadi hanya 10^9 kelvin saja. Energi kinetik pun menurun dari sekitar 10^19 GeV menjadi 100 GeV saja.

Penurunan suhu dan energi yang mendadak dan drastis itu menyebabkan cosmic perturbation sehingga simetri ruang-waktu pecah. Bagian-bagian tertentu ruang-waktu  menjadi lebih mudah bagi pembentukan partikel sehingga mencetak jejak gravitasi yang lebih besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun