Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kenapa Tidak Ada Semesta Kosong dan Semesta Berkelimpahan?

17 Oktober 2023   15:05 Diperbarui: 16 Desember 2023   02:31 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Faktanya, genom berada di antara dua kutub itu yaitu di antara panjang rantai DNA yang terbatas mengikuti prinsip kombinasi dalam matematika dengan panjang rantai DNA yang tidak terbatas. Evolusi yang random (asal) dan arbiter (suka-suka) tidak dibenarkan oleh alam.

Evolusi yang arbiter dan random juga seharusnya menciptakan entitas biologis yang memiliki tingkat kesadaran dan tingkat kecerdasan yang tinggi dalam jumlah yang sangat berlimpah. Sementara sampai saat ini baru homo sapiens saja satu-satu yang memiliki tingkat kesadaran dan tingkat kecerdasan yang tertinggi.

Jika jalur evolusi yang ditempuh oleh manusia berhasil dengan sangat baik, seharusnya semua entitas biologis yang ada itu menempuh jalur evolusi manusia.

Multiverse

Terlepas apakah ini bisa diamati atau tidak, apakah ini akan terbukti secara empiris atau tidak, jika matematika di balik teori-teori inflasi kosmik dan teori-teori kuantum benar, maka konsep dan model semesta banyak atau multiverse seharusnya juga benar. Secara logika matematika dan fisika, eksistensi multiverse adalah valid.

Jika fluktuasi kuantum bekerja apa adanya, bahkan menjadi sumber dari energi misterius penyebab Big Bang, maka proses Big Bang seharusnya begitu berlimpah. Dengan begitu, semesta yang ada terbentuk bukan saja semesta di mana kita ini ada, tapi bahkan semesta itu begitu banyaknya, bisa sangat berlimpah.

Dominasi Materi

Semesta ini bagian terbesarnya adalah ruang kosong yang diisi oleh dark energy dan dark matter. Semesta gelap yang mana komposisi dark energy dan dark matter mencapai 95 persen, sedangkan materi cuma 5 persen saja.

Jika proses nihilisasi partikel dan antipartikel sudah bisa diatasi, di mana simetri partikel-anti partikel pecah, maka proses pembentukan materi seharusnya bisa sangat lebih mudah. Sehingga selanjutnya materi seharusnya menjadi dominan di semesta ini.

Jika kesetaraan energi Einstein E = mc2 bekerja secara utuh, maka energi lonjakan dari fluktuasi kuantum, dan bahkan dari dark energy seharusnya bisa digunakan untuk membentuk materi. Akibatnya seharusnya materi menjadi dominan di semesta kita ini.

Asimetri Keberlimpahan Unsur-unsur di Semesta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun