Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Kereta Cepat, AI, dan Paradoks Ekonomi

16 September 2023   22:20 Diperbarui: 17 September 2023   08:03 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Para investor dan bankir harus ekstra prudent pula dalam mengucurkan dana kepada perusahaan atau industri yang akan menerapkan AI. Salah-salah uang akan berubah jadi angin akibat produk perusahaan tidak direspon dengan baik oleh pasar. Perekonomian yang harus diwaspadai adalah perekonomian tanpa pertumbuhan dan dengan tingkat pengangguran yang tinggi.

Pasar yang baik bagi penerapan AI ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, daya beli tinggi, dan tingkat partisipasi kerja yang tinggi.

Untuk itu jika satu pekerjaan hilang dari suatu penerapan AI, maka dengan itu perekonomian harus dapat menciptakan minimal dua pekerjaan baru. Satu untuk orang yang kehilangan pekerjaan akibat penerapan AI tersebut. Serta satu lagi untuk para fresh graduate.

Penutup 

Penerapan AI dengan otomatisasi yang luas dan dalam sebagai salah satu turunannya hanya efektif dalam pasar yang memiliki kapasitas pasar yang tinggi yang ditandai  bukan saja oleh besaran populasi, tapi utamanya oleh daya beli yang tinggi. Ini menjadi petunjuk penting bahwa penerapan AI harus menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan bukan malah mengurangi atau melenyapkannya. Jika satu pekerjaan hilang akibat AI, maka aspek lain AI harus menciptakan dua pekerjaan baru. Daya dukung pasar ini lebih penting bagi perusahaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang bagi kehidupan dan operasional perusahaan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun