Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Nature

Yuk Jadi Pemulung

29 April 2023   14:52 Diperbarui: 30 April 2023   01:40 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

3. Gas Hidrogen dan Karbon Nanotube dengan menggunakan katalis alumunium oksida dan oksida besi. Prosesnya dijelaskan dalam Jurnal Nature Catalysis tanggal 12 Oktober 2020.

4. Foam seperti diuraikan dalam AIP Publishing tanggal 29 Juni 2021.

5. Resin yang digunakan dalam 3D Printing seperti dimuat pada Jurnal Royal Society of Chemistry edisi 22 tahun 2022.

Walaupun kelima teknologi tersebut masih dalam skala laboratorium, tapi ini telah membuka peluang bagi tumbuhnya ekonomi sirkular plastik yang bernilai ekonomi tinggi.

Ekonomi sirkular memang tidak melulu berkaitan dengan produk plastik, tapi juga produk elektronik, kendaraan bermotor, limbah rumah sakit, limbah kimia, carbon capture, dan limbah nuklir. Teknologi penanganan limbah termasuk teknologi yang tertinggal dan terbelakang dengan tingkat kemajuan yang rendah. Padahal masalah yang diakibatkan dari penanganan limbah yang tidak tepat dan lambat akan mengancam peradaban dan eksistensi manusia.

Melihat besarnya pasar ekonomi sirkular ini serta laju pertumbuhannya yang tinggi sudah selayaknya Indonesia mengembangkan ceruk ekonomi ini. Bagaimana caranya? Yaitu dengan mengembangkan riset dan teknologi penanganan limbah. Teknologi plastic reducing dan carbon capture yang sudah matang yang dikembangkan di luar negeri pun seharusnya segera saja diadopsi.

Ekonomi synbio dan ekonomi sirkular dapat dikembangkan bersamaan sehingga kita bisa keluar dan tidak tergantung dari ekonomi konvensional. Ekonomi konvensional yang digerakkan oleh industri manufaktur, industri tekstil, industri komputer, industri hiburan, industri pariwisata, dan industri keuangan telah menjadi "red ocean economy" yang tingkat persaingannya tinggi. Negara-negara besar seperti USA, RRC, Rusia, India, Jepang, Korsel, Jerman dan Inggris sudah merajai sektor-sektor ini. Kita akan sulit bersaing di pasar ini. 

Ekonomi sirkular saat ini masih menjadi "blue ocean economy", sehingga peluang meraih keunggulan di sektor ini masih sangat besar. Sayang sekali jika Indonesia melewatkan kesempatan ini. 

Referensi:

https://phys.org/news/2019-02-upcycling-plastic-bags-battery.html.

https://techxplore.com/news/2023-01-solar-powered-plastic-greenhouse-gases-sustainable.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun