Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Financial

Teknologi Satu-satunya Solusi Krisis Ekonomi 2023

7 Desember 2022   05:03 Diperbarui: 16 Desember 2022   15:51 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Terganggunya sisi penawaran terutama pada komoditas energi dan pangan yang berkelanjutan akibat perang Rusia - Ukraina menjadi sebab utama krisis ekonomi global 2023.

Recovery pada sisi penawaran ini secara generik dan instuitif adalah solusi untuk mengatasi krisis ekonomi itu. Satu-satunya perangkat untuk melakukan recovery terhadap sisi penawaran adalah teknologi. Teknologi yang dimaksud dalam konteks ini adalah teknologi pangan dan teknologi energi terbarukan.

Sebagaimana teknologi mesin uap pada Revolusi Industri 1.0 mendongkrak perekonomian dunia dan teknologi listrik menyelamatkan ekonomi dunia dari ekses Perang Dunia 2, serta Revolusi Hijau 1.0 yang menyelamatkan dunia dari bahaya kelaparan,  maka perangkat untuk menyelamatkan dunia dari ancaman kehancuran ekonomi 2023 adalah teknologi pula.

Teknologi adalah satu-satunya cara keluar dari krisis ekonomi 2023. Tidak bisa tidak. Negara yang menguasai teknologi terbarukan seperti energi panel surya dan fusi/fisi nuklir, serta teknologi rekayasa genetika dan synbio lah yang akan selamat dari guncangan ekonomi itu.

Di antara semua negara yang ada, bahkan di antara negara-negara OCDC sendiri, Amerika Serikat lah yang paling siap untuk itu. Kemampuan mereka dalam teknologi energi alternatif dan teknologi synbio ini lebih lanjut akan semakin memperkokoh hagemoni mereka atas dunia.

Indonesia jika ingin selamat juga harus menguasai 2 jenis teknologi itu. BRIN menemukan momentumnya saat ini untuk mengambil peran utama di dalam upaya ini. Kalau tidak bisa segera menguasai kedua jenis teknologi itu, Indonesia juga bisa saja selamat dengan mengintensifkan keanekaragaman sumber daya hayati yang dimiliki dan pemanfaatan kembali Batubara.

Jika pun semua upaya teknologi ini tidak bisa diterapkan segera dan time wasting, maka penghentian perang harus dilakukan segera.

https://elements.visualcapitalist.com/mapped-countries-with-highest-inflation-rate/
https://elements.visualcapitalist.com/what-is-the-cost-of-europes-energy-crisis/

https://elements.visualcapitalist.com/what-is-the-cost-of-europes-energy-crisis/

https://elements.visualcapitalist.com/mapped-global-energy-prices-by-country-in-2022/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun