Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Law of Attraction itu kan Sampah?

4 Februari 2022   21:00 Diperbarui: 16 Desember 2022   15:47 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu Ulama dan orang tua kita mengajari kita untuk beribadah dengan penuh adab. Untuk menghadirkan hati dalam setiap laku ibadah. Beribadah dengan khusyu, ikhlas, mahabbah, dan ridho. Sebab dengan begitu semua fadilah ibadah didapatkan.

Bersyukur dengan rasa cemas takut miskin dan bersyukur, dengan mahabbah jelas dua hal yang sangat berbeda.

Bersedekah dengan takut miskin dan ambisi menjadi kaya jelas berbeda, dengan bersedekah dengan mahabbah (cinta), ridho (bahagia dan damai), dan ihsan (pencerahan).

Ridho bukan saja melibatkan perasaan pasrah dan penerimaan, tapi juga perasaan cinta, bahagia, dan damai.

Ridho yang tercakup di dalamnya rasa cinta, bahagia, dan damai adalah vibrasi psikologis tinggi. Vibrasi Psikologis tertinggi menurut David R. Hawkins dalam Map of Consciousness adalah Pencerahan. Pencerahan dibangkitkan dengan sikap curious, rebellious, dan kritis. Sikap curious, rebellious, dan kritis itulah yang merangsang kreativitas dan inovasi. Inilah sikap positif itu. Inilah yang dimaksud dengan berpikir positif itu. Salah besar jika berpikir dan bersikap positif itu dipahami sebagai sikap pasrah dan sikap penerimaan atas segala realitas yang ada. Pasrah dan penerimaan termasuk vibrasi rendah dalam Map of Consciousness.

Sungguh tanpa mahabbah, ibadah kita bermasalah.

Kita dengan rendah hati mengakui bahwa pengaruh syukur dan beragam laku ibadah sebagai magnet rezeki adalah pseudoscience. Karena korelasinya inkonsisten di mana penuh dengan anomali dan paradoks.

Ketika dihadapkan kepada fakta bahwa mereka yang tidak pandai bersyukur dan jauh dari laku ibadah tetap berlimpah rezekinya, maka kita berkilah dan berdalih itu adalah ghurur dan istiraj.

Dari sisi sains dalih ghurur dan istiraj sebenarnya sangat memalukan. Dalih ghurur dan istiraj secara nyata menunjukkan inkonsisten, anomali, dan paradoks.

Siapakah itu orang-orang terkaya di dunia?
Siapakah itu muslim dan abid yang menjadi orang-orang terkaya di dunia?
Siapakah itu penjahat besar dan perampok terbesar di dunia yang menjadi orang-orang terkaya di dunia?

Jawaban apapun terhadap ketiga pertanyaan di atas, semuanya tidak konsisten dengan apa yang klaim oleh Law of Attraction. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun