Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... -

Mengembara di London sekitar 10 tahun dan kembali ke Jakarta akhir 2011, ingin berbagi cerita mengenai Inggris dan Eropa serta kisah perjalanan lainnya. Silahkan berkunjung pula ke asepsetiawan.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Greater London dari Dekat

29 Mei 2011   11:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:05 1588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum bercerita lebih jauh tentang London dan peninggalan sejarah didalamnya serta budaya dan orang-orang yang hidup di kota ini, ada baiknya mengetahui sedikit tentang apa itu London. Kalau kita berbicara "London" pada umumnya berbicara apa yang disebut "Greater London" atau London Raya. Nah London Raya ini terdiri dari 32 borough atau mungkin padanannya setingkat kotamadya karena dipimpin seorang walikota. Saya sendiri tinggal di salah satu borough London ini di bagian timur ibu kota Inggris ini. Sebutan London juga dihubungkan dengan nomor telepon dengan kode 020. Kalau kita menemukan kode nomor telepon 020 sesudah kode Inggris 0044 maka itulah daerah London Raya. Namun demikian ada juga yang menganggap bahwa nama London terkait dengan kawasan yang diliputi Kepolisian Metropolitan London atau daerah yang berada di dalam jalan lingkar luar London M25. Kalau kita lihat peta maka jalan berkode M25 ini mengelilingi sebuah daerah yang katanya juga disebut London. Dan orang-orang di dalamnya dikenal dengan nama Londoner. [caption id="attachment_112799" align="aligncenter" width="640" caption="City of London menjadi pusat bisnis dan juga turisme"][/caption]

Ada lagi istilah London ini dengan sebutan City of London. Banyak orang juga menyingkatnya dengan kata the City atau the Square Mile, satu kawasan seluas satu mil persegi di dalam London Raya. Kawasan ini sudah sejak lama dipadati dengan aktivitas bisnis. Salah satu alasan membangun Tower Bridge juga menghubungkan the City dengan daerah lain di London karena kesibukan bisnis semakin tinggi. City of London ini meskipun kecil hanya 1,5 kilometer persegi namun salah satu kawasan supersibuk di Eropa dengan sedikitnya 300.000 orang bekerja di kawasan sempit ini. Meskipun demikian dalam perkembangan terbarunya kawasan keuangan London kini telah berpindah ke daerah Canary Warf. Di sini menjulang tinggi gedung-gedung tinggi yang tidak didapatkan di City of London. Pusat bisnis keuangan ini terletak ke arah sebelah timur London. Greater London sendiri terbagi dua besar yakni apa yang disebut sebagai Inner London dan Outer London. Borough atau setingkat kotamadya di Indonesia yang masuk Inner London adalah Camden, Greenwich, Hackney, Hammersmith and Fulham, Islington, Kensington and Chelsea, Lambeth, Lewisham, Southwark, Tower Hamlets, Wandsworth dan the City of Westminster.Jadi kalau kita berada di pusat London akan banyak menemui kata City of Westminster. Nah ini adalah salah satu borough di London dan kalau tidak salah ini juga borough terkaya di London ! Apa sebabnya ? Karena hampir semua pusat pemerintahan, Kerajaan Inggris dan turisme berada di bawah City of Westminster. [caption id="attachment_112800" align="aligncenter" width="480" caption="Sekarang London terdiri dari 32 borough atau pemerintahan setingkat kotamadya"][/caption]

Kata Inner London bukan merujuk ke kota kumuh atau tertinggal. Namun sebuah kawasan yang merupakan bagian tengah dari Greater London. Kini kawasan Inner London membentang dari Hampstead di bagian utara ke Norwood di selatan. Sedangkan di bagian timur terletak Bromley dan barat berbatasan dengan daerah Hammersmith. Kalau diangkakan seluas 122 mil persegi. Kebanyakan komuter London tinggal di Outer London karena pertimbangan rumah lebih murah dan serta suasana lebih sebagai daerah pinggiran yang segar dan tidak ribut dengan lalu lintas mobil. Kotamadya yang di Outer London adalah Barking and Dagenham (katanya dulunya gabungan du borough) , Barnet, Bexley, Brent, Bromley, Croydon, Ealing, Enfield, Haringey, Harrow, Havering, Hillingdon, Hounslow, Kingston upon Thames, Merton, Newham, Redbridge, Richmond upon Thames, Sutton dan Waltham Forest. Jadi bisa dibayangkan betapa London yang sekarang dipimpin seorang Wali Kota atau kerennya Major of London adalah wilayah administratif yang kompleks. Bayangkan bagaimana seorang pemimpin administratif dengan 32 Borough di satu daerah jantung Inggris. Kini Major of London ini dipilih oleh warga London secara langsung melalui pemilu. Dulu senantiasa ada hubungan dengan pemerintah pusat dan kecenderungannya lebih karena penunjukkan. Sekarang dikampanyekan oleh setiap partai dan bahkan calon independen seperti Ken Livingstone justru yang memimpin London sampai dua kali pemilihan. Dialah yang banyak merombak wajah London menjadi sangat populis dan ramah dengan minoritas serta kalangan pelajar. [caption id="attachment_112801" align="aligncenter" width="640" caption="Transportasi London sangat mahal terutama Underground tapi bagi siswa ada diskon dan bus kota gratis"][/caption]

Semasa dia berkuasa muncul kebijakan membebaskan semua transportasi bus untuk para siswa di London ! Jadi siswa bisa naik bus sepuasnya apakah di jam sekolah atau tidak dengan gratis ! Biasanya siswa ini cuma menunjukkan kartu siswa dari sekolah dan pengelola bus maka mereka bebas bepergian sampai sekarang dari usia SD sampai College (pra universitas). Mahasiswa pun masih dapat keuntungan dengan diskon 30 persen bahkan untuk seluruh transportasi termasuk kereta bawah tanah atau underground. Dalam perkembangannya London ini dulunya bukanlah satu wilayah. London Raya sekarang konon bagian dari dari beberapa penguasa dan kerajaan lama. Mereka itu adalah Middle Saxons (Middlesex), of the East Saxons (Essex), of the "South Rie" (Surrey) folk, dan of Kent. Dalam sejarahnya banyak desa-desa kuno terpisah yang kini bergabung dalam London. Mereka itu antara lain Hanwell, Cheshunt, Harrow, Croydon, Finchley, Twickenham, Teddington, Chigwell, Sutton dan Addington. Kini di 32 borough ini beraneka ragam bangsa hidup. Imigran, minoritas dan pendatang baru biasanya menempati kawasan di London timur. Borough of Newham biasanya dijadikan banyak pijakan bagi pendatang terutama dari Asia dan Afrika. Konon pada awal 2000-an di sinilah tempat banyak refugee yang dalam proses untuk dijadikan residen kemudian kabur dan menghilang dari pemantauan pemerintah. Mereka hidup subur di daerah ini. [caption id="attachment_112802" align="aligncenter" width="640" caption="Kawasan bisnis modern di Canary Warf merupakan jawaban terhadap kebutuhan modern tanpa merusak bangunan lama"][/caption]

Daerah London barat dikenal lebih banyak kaum profesional dan warga asli Inggris dibandingkan dari Londo timur dan selatan. Kalau di selatan biasanya warga berkulit hitam juga banyak tinggal. Walaupun demikian sekarang kaum minoritas dan pendatang tersebar di berbagai borough di London. Greater London menurut sebuah data sekarnag berpenduduk sekitar sembilan juta. Dan mereka yang menggunakan kereta bawah tanah atau Tube serta bus mencapai tiga juta per hari. Anda bisa membayangkan kalau tiga jutaan orang ini keluar masuk London setiap hari menggunakan mobil pribadi atau bus umum, maka kemungkinan macet total.Selain macet juga polusi dan menjadikan perjalanan sangat mahal. Disinilah maka Tube sangat membantu untuk lalu lintas kota. Bahka dulu Ken Livingstone semasa menjadi wali kota London, terkenal pengguna kereta bawah tanah ini. Dia dengan santainya masuk Tube untuk sampai ke kantor dan pulang juga ikut berjejal dengan penumpang lainnya. Ken mungkin semacam personifikasi wali kota London yang populis dan penerusnya Boris Johnson juga menampilkan diri sebagai wali kota rakyat meski tidak sehebat Ken Livingstone. *** (Foto-foto: Asep Setiawan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun