Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... -

Mengembara di London sekitar 10 tahun dan kembali ke Jakarta akhir 2011, ingin berbagi cerita mengenai Inggris dan Eropa serta kisah perjalanan lainnya. Silahkan berkunjung pula ke asepsetiawan.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Peninggalan Indonesia di The British Museum

8 Juli 2011   23:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:49 1269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_121528" align="aligncenter" width="680" caption="The British Museum di London (Foto:Asep)"][/caption] Hari Sabtu, cuaca musim panas biasanya cerah. Baiknya memang jalan-jalan keluar menghirup udara segar. Apabila matahari merajai siang hari maka tidak boleh disia-siakan begitu saja. Sebelum datang musim gugur nikmati saat siang lebih lama, saat matahari tenggelam pukul 21.30 dan terbit pukul 05.00. Itulah musim panas di sini. Menikmati lamanya siang bisa juga diisi dengan jalan-jalan ke museum. Dan di London salah satu museum yang perlu dikunjungi adalah The British Museum. Di sinilah tempat peninggalan sebagian negara-negara jajahan Inggris disimpan. Atau disinilah artefak yang didapat Inggris dari mancanegara dipajang. Penataan dan penyimpanan dokumen dan artefak yang berusia ribuan tahun memang patut ditiru. Saya kira juga terlihat mahal sekali pengelolaan museum yang dibanggakan Inggris ini. Beberapa kali saya datang ke British Museum namun tampaknya masih belum selesai penjelajahan ruangan demi ruangan. Dari zaman purbakala sampai abad ke-19 dan 20 dapat kita saksikan di sana. Kali ini saya ingin menyinggung peninggalan berasal dari Nusantara ! Ya ternyata di galeri Asia Tenggara ada satu petak peninggalan sejarah Indonesia di British Museum ini. Meskipun hanya satu petak lumayan bisa menyaksikan peninggalan yang langka dan terawat. [caption id="attachment_121499" align="aligncenter" width="640" caption="Galeri Indonesia di British Museum (Foto:Asep)"]

1310166463796919442
1310166463796919442
[/caption]

Yang terpajang di sana antara lain kepala dan badan Budha. Dalam keteranganya antara lain tertulis bahwa Pulau Jawa di garis equator yang merupakan bagian dari Indonesia modern memiliki sejarah maritim yang panjang. Ajaran Budha dan Hindu mungkin diperkenalkan dari India selama abad-abad awal Masehi dan dikukuhkan pada abad ke-7. Pengaruh awal ajaran Budha dapat dilacak di India Selatan dan menunjukkan bahwa arsitektur candi pertama. Dari abad ke-9 M kontak dengan India diperlihatkan dengan gaya patungnya. Dalam keterangannya disebutkan candi terkenal Budha di Pulau Jawa adalah Borobudur yang dibangun pada abad ke-8. Dan kepala Budha ini berasal dari Candi Borobudur. Agama Budha tersebar di Indonesia melalui kontak dagang seperti bisnis rempah-rempah yang sudah terbina dengan kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-1. [caption id="attachment_121500" align="aligncenter" width="640" caption="Kepala Budha di British Museum (Foto:Asep)"]

1310166569923514545
1310166569923514545
[/caption]

Apapun keterangannya peninggalan yang dipajang dianggap mewakili peninggalan Indonesia ini merupakan salah satu kreativitas pengelola Museum. Saya juga tidak tahu apakah bagian kepala dan badan Budha ini memang dibawa seizin pemiliknya pada zaman dulu. Peninggalan dari Candi Borobudur serta patung Hindu lainnya memang pernah ada di Indonesia. Semuanya muncul ketika Budha dan Hindu memang mencapai kejayaannya di Nusantara. Sambil melihat-lihat peninggalan Indonesia yang sudah ratusan tahun lamanya ini ada satu pesan penting yang bisa dipelajari. Manusia Indonesia modern hidup melalui sejarah panjang. Entah itu jaman kerajaan dahulu, entah di Jawa atau Sumatera sekarang. Entah Hindu, Budha atau mungkin animisme. Nenek moyang bangsa Indonesia modern memiliki akar panjang. Mereka sudah mampu membangun monumen yang masih berdiri melampaui jaman mereka hidup. Jelas di sini para pemimpin saat itu memiliki visi jauh ke depan agar jejak mereka diingat. Agar sejarah mereka menjadi pelajaran. Apapun pelajaran dan pengajaran yang bisa ditarik dari pajangan sepetak peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia di Inggris yang jauhnya ribuan kilometer ini mengingatkan kita akan hidup saat ini. [caption id="attachment_121501" align="aligncenter" width="640" caption="Sejumlah patung juga dipajang di museum (Foto:Asep)"]

1310166791375140892
1310166791375140892
[/caption]

Bahwa apapun bentuk Nusantara sekarang para pemimpinnya memiliki visi jauh ke depan. Misalnya, apakah kekayaan alam di Indonesia akan dihabiskan sekarang, apakah tidak terpikirkan membangun dasar-dasar lingkungan yang kuat untuk peninggalan anak cucu nanti. Apakah emas, minyak dan gas yang berada di perut bumi nusantara akan dikonsumsi sekarang atau dibiarkan dieksploitasi kita dan bangsa lain untuk kepentingan sesaat. Sebuah patung berupa kepala Budha dan badannya berasal dari abad yang jauh dari kehidupan kita tentu memiliki pesan penting bagi kemodernan kita sekarang. Bahwa kita jangan termasuk orang yang berpandangan picik, yang hanya memikirkan diri dan masa kini. Kebudayaan membangun kebesaran bangsa masa kini dan  melihat ke masa depan sepertinya pesan yang penting dalam kehidupan kita sekarang. Oh iya sebelum lupa, kalau ingin berkunjung ke British Museum, stasiun kereta bawah tanah terdekat adalah Tottenham Court Road. Pengunjung bisa naik melalui Central Line atau Northern Line. Begitu keluar stasiun akan ada petunjuk British Museum. Di depannya ada sebuah teater kemudian sesudah itu belok kanan. Sekitar 250 meter kemudian akan terlihat di sisi kiri British Museum yang terkenal itu. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun