[caption id="attachment_120851" align="aligncenter" width="640" caption="Pusat penahanan imigran ilegal di Dover (Foto:Asep)"][/caption]
Imigran ilegal merupakan salah satu masalah yang banyak disorot di Inggris dari dulu sampai sekraang. Mereka datang ke negeri ini biasanya sebagai turis kemudian menghilangkan diri, bersembunyi dan lalu bekerja secara ilegal. Â Sesudah itu kemudian berusaha mendapatkan dokumen legal dengan segala cara agar tidak lagi dihantui oleh petugas imigrasi. Tidak hanya dengan cara itu imigran ilegal juga datang sebagai pencari suaka. Dulu ketika Irak di bawah Saddam Hussein mereka diakui sebagai pencari suaka politik sehingga diterima di Inggris. Mereka antara lain kemudian bermukim di Leeds sampai sekarang. Kemudian juga terdapat pencari suaka dari Afghanistan, Somalia dan juga dari Bosnia. Pencari suaka ini diproses selama berbulan-bulan untuk menentukan statusnya, bahkan melalui prosedur lebih dari satu tahun. Nah ketika proses inilah mereka bisa menghilangkan diri karena mereka tidak ditahan di satu tempat. Mereka bebas di Inggris dengan status pengungsi namun tempatnya sudah ditentukan sehingga bisa dikontrol. Anak-anak yang mereka bawa juga bersekolah normal. Saat diproses itu mereka mendapat berbagai tunjangan mulai dari rumah, penghasilan perminggu bahkan juga voucer makanan dan kesehatan. Jumlahnya? Bisa puluhan ribu per tahunnya yang diproses. Namun yang lolos hanya ribuan. Bahkan dari ribuan inipun sering dipersoalkan oleh orang setempat yang disebut sebagai "serbuan orang asing" ke Inggris. Mereka datang ke Inggris sebagai pencari suaka namun sebagian karena takut dipulangkan lagi kemudian tinggal secara ilegal. Menurut sebuah perkiraan terdapat sedikitnya 500.000 imigran ilegal di Inggris. Kebanyakan dari mereka berasal dari Asia dan Afrika. Namun juga mereka datang dari Eropa Timur dan Amerika Latin dimana setelah datang visanya habis lalu tinggal secara ilegal serta mencari pekerjaan. Saya bercerita tentang imigran ilegal di Inggris ini sebagai gambaran bahwa negara maju juga punya masalah imigran ilegal seperti halnya juga negara lainnya. Kita tahu apa yang disebut pencari suaka juga berlayar ke Australia melalui Indonesia. Dan bahkan Indonesia sendiri mengalami persoalan imigran ilegal ini. [caption id="attachment_120852" align="aligncenter" width="640" caption="Ruang resepsi pusat penahanan (Foto:Asep)"]
Tahun lalu saya mendengar, seorang pemuda Indonesia yang tinggal secara ilegal karena visanya sudah habis dan bekerja di sebuah tempat akhirnya tertangkap polisi.Gara-garanya dia plesiran ke Irlandia Utara yang juga masih wilayah Inggris. Namun apesnya pemuda yang sudah pernah kesana itu dan aman, tiba-tiba menghadapi pemeriksaan polisi. Nah saat itulah dia diperiksa kemudian ditemukan ijin tinggal sudah kadaluarsa. Kemudian ditahan lalu dipulangkan ke Indonesia. Di Inggris, sebagian imigran ilegal yang apes tertangkap kemudian diproses di berbagai pusat penahanan untuk dikembalikan ke negaranya masing-masing. Salah satu pusat penahanan itu terletak di Dover dimana saya sempat berkunjung ke bagian tamu pengunjung. Di sini saya bertemu dengan dua orang Irak yang tinggal di Leeds. Mereka mengaku ingin berkunjung kepada orang tuanya yang ditahan di sana. Pengakuan mereka - saya tidak tahu benar atau tidak - sang orang tua ini akan berkunjung ke kerabatnya di Leeds Inggris. Namun entah bagaimana dia tertangkap di perbatasan sebelum masuk Inggris. Menurut kedua orang Irak yang sudah menjadi penduduk Inggris dan legal tinggal di negara ini, orang tua itu berangkat dari Yunani. Dia katanya tinggal sudah lama di Yunani dan akan berkunjung ke Inggris. Namun entah bagaimana, dia malah dijebloskan ke pusat penahanan imigran ilegal di Dover. Ternyata selain kerabat dan kenalan yang berkunjung ke penghuni tahanan ini ada juga pegiat yang semata-mata datang demi kemanusiaan. Pegiat ini mengaku datang karena ada kabar beberapa tahanan tidak memiliki keluarga. Lalu pegiat yang seorang ibu ini membawa sedikit makanan untuk mereka. Selain itu dia juga kadang menjadikan mereka teman atau menjadi penghubung bagi keluarganya di luar penjara. [caption id="attachment_120853" align="aligncenter" width="640" caption="Pegiat kemanusiaan di Dover (Foto:Asep)"]
Dover Immigration Removal Centre ini sudah lumayan lama berdiri. Letaknya di bagian selatan Inggris. Tidak jauh dari pelabuhan Dover salah satu pintu berlayar feri menuju Perancis. Bangunannya memang terlihat dari luar seperti benteng. Di depan gerbangnya terdapat sebuah jembatan. Jadi mereka yang masuk ke bangunan itu harus melewati jembatan pemeriksaan ini sehingga mudah diketahui. Di sekelilingnya juga terdapat parit dalam sehingga kemungkinan tidak ada tahanan yang loncat pagar untuk melarikan diri. Menurut informasi yang saya ketahui, nama lokasi pusat penahanan ini adalah Western Heights yang menjadi benteng sejak zaman Romawi. Gedung yang sekarang berdiri merupakan benteng untuk menghalau ancaman zaman Napoleon dari Perancis. Benteng ini kemudian diubah menjadi penjara tahun 1952. tahun 1957 Dover kemudian menjadi sebuah Borstal untuk anak-anak remaja nakal sampai April 2002. Lalu digantikan sebagai tempat penampungan imigran ilegal yang akan dideportasi. Jadi sementara mereka diproses secara hukum, mereka disimpan di Dover ini untuk kemudian dideportasi pada umumnya melalui pesawat. Dengan krisis yang sekarang dialami Inggris, tampaknya  polisi imigran ini semakin galak. Mereka ingin mengusir sebanyak mungkin orang-orang yang tinggal seara ilegal apalah visa yang sudah habis atau sama sekali datang melalui jalan haram. Migrasi merupakan bagian dari kehidupan global sekarang namun muncul pula persoalan baru soal lalu lintas manusia yang tidak mengikuti jalur normal. Tidak terkecuali Inggris menghadapi persoalan besar soal imigran ilegal ini. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H