Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... -

Mengembara di London sekitar 10 tahun dan kembali ke Jakarta akhir 2011, ingin berbagi cerita mengenai Inggris dan Eropa serta kisah perjalanan lainnya. Silahkan berkunjung pula ke asepsetiawan.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Sungai Thames Ikut Menghidupkan London

31 Mei 2011   21:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:00 1641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara sungai di Inggris takkan lepas berbicara Sungai Thames. Sebuah saksi sejarah sekaligus tantangan bagi London untuk tidak terendam banjir setiap tahun yang dulu menghantui kota ini. London dibelah oleh Sungai Thames jadi sungai ini merupakan salah satu jiwa London. Thames menghidupkan London dan sekitarnya. Tidak mengherankan pemerintah kota London sekuat tenaga membuat sungai ini berfungsi sekaligus menjadi salah satu daya tarik turis. Kalau kita duduk di jembatan disamping Houses of Westminster terasa sekali bagaimana lebarnya sungai ini dan bagaimana kerasnya pemerintah kota membersihkan sungai ini. Jembatan di dekat Big Ben ini merupakan salah satu lokasi favorit untuk melihat Sungai Thames. Dibalik keindahan Sungai Thames ini terdapat kerja keras membersihkan dari polusi, dari sampah dan dari orang-orang iseng yang berusaha merusak keindahannya. Sungai Thames tampaknya sudah dianggap bagian kehidupan masyarakat di sini maka kebersihannya dan kesehatananya dijaga. Saya membayangkan bahwa untuk sampai bersih seperti sekarang, Thames melalui sejarah panjang. Bahkan sampai sekarang Thames dibersihkan secara rutin dan masih ada saja sampah yang bertebaran yang harus dibersihkan dan disingkirkan dari sungai. Tidak ada yang gratis untuk menyebabkan sungai ini indah. Ada harga yang harus dibayar tetapi selain pemerintah tampaknya warga London juga peduli untuk tidak melemparkan botol air atau kaleng minuman seenaknya ke sungai. [caption id="attachment_113337" align="aligncenter" width="640" caption="Di atas jembatan Thames dekat Big Ben, sungai ini membentang jauh sampa menuju laut (Foto:Asep)"][/caption]

Sungai ini vital sehingga bahkan kereta bawah tanah pun harus berada di bawah sungai untuk melewatinya. Salah satu jalur yang saya ingat Jubilee Line. Dia melalui rel kemungkinan di bawah tanah karena ketika melintasi dari selatan ke utara tidak pernah naik ke permukaan. Tahu-tahu sudah ada di stasiun London Bridge saja tak jauh dari jembatan terkenal. Tidak hanya jalan kereta api di bawah sungai. Kita pun bisa menikmati jalan-jalan di terowongan bawah sungai. Kelihatannya menyeramkan tetapi ternyata memang benar di bawah Sungai Thames ini terdapat terowongan pejalan kaki untuk melintasi sungai. Selain ada di dekat penyebarangan feri di Woolwich ada pula satu lagi dekat taman Greenwich tempat dimana terdapat teropong bintang terkenal sekaligus jam 00.00 GMT. Sungai Thames tidak hanya digunakan sebagai jembatan sehari-hari dan penyeberangan feri tetapi juga Anda bisa menikmati keindahannya melalui kapal yang lalu lalang di tengahnya. Dengan modal sekitar lima poundsterling atau sekitar Rp 70.000 kita bisa naik dari Pier atau pelabuhan di Westminster menuju ke Tower of London. Jika masih berminat bisa sampai ke Greenwich dalam tempo sekitar 30 sampai 50 menitan. Dan jika Anda berminat bisa naik salah satu penyedia layanan transportasi sungai yakni Thames Clipper. Anda bisa naik turun sepuasnya dengan tiket sekitar Rp 150.000 ! Rute dari London Eye Pier sampai North Greenwich Pier banyak yang bisa dilihat termasuk Tower Bridge yang termasyhur. Thames yang membelah London ini ternyata memiliki sejarah panjang. Sungai ini telah memberikan kehidupan kepada alam sekitarnya selama ribuan tahun. Konon manusia telah hidup di pinggir sungai ini sejak jaman Neolitik. British Museum memiliki koleksi mangkuk berdekorasi ditemukan di sungai dekat Hedsor Buckinghamshire dair jaman 3300 - 2700 SM. Dalam catatan sejarah Sungai Thames juga muncul era Julis Caesar dalam ekspedisi kedua ke Inggris 54 SM. Saat itu dia menyebut Thames sebagai hambatan besar. Dia juga menghadapi suku setempat di sepanjang sungai ini. Dan sebelum melihat secara geografis Thames ini mengenai namanya. Saya juga baru tahu belakangan karena ingin melihat lebih dalam Thames ini. Thames ini katanya berasal dari nama Celtic untuk nama sungai yakni Tamesas. Dalam bahasa latin Tamesis dan dengan logat modern Welsh menjadi Thames. Nama ini sendiri katanya berarti "gelap". [caption id="attachment_113317" align="aligncenter" width="640" caption="Feri para wisatawan akan mengarungi Sungai Thames ini dari pagi sampai sore mengenali beberapa tempat terkenal (Foto:Asep)"][/caption]

Kalau dilihat secara geografis, Thames memiliki hulu di Thames Head dekat Gloucestershire dan memanjang sampai sekitar 346 kilometer sebelu mencapai laut. Dan merupakan sungai kedua terpanjang di Inggris. Salah satu bagian menarik dari Thames ini ketika melalui Oxford tempat dimana terletak salah satu universitas tertua, Oxford University. Di  Sungai Thames  ini mahasiswa melakukan latihan perahu dayung, melangsungkan perlombaan dayung dan balapan terkenal setiap musim semi antara Putney dan Mortlake. Sejak sebelum memasuki London, Thames memang melalui kawasan menarik. Lihat saja perjalananya dari Oxford ke Abingdon kemudian melalui Wallingford, Goring, Pangbourne, Reading, Henley, Great Marlow, Cookham, Maidenhead, dan Windsor. Semuanya menjadi indah karena kehadiran Thames terutama tentu Windsor dimana berada istana peristirahatan keluarga Ratu Elizabeth. Berkat Thames ini berkembang pula tempat-tempat peristirahatan nyaman serta hotel disampingnya. Menjelang London terdapat beberapa tempat menarik bagi wisatawan mulai dari Windsor sampai Staines, Kingston, Molesey, Hampton Wick menuju Richmond. [caption id="attachment_113318" align="aligncenter" width="640" caption="Pembersihan Sungai Thames di London dilakukan secara rutin, alat pembersih yang dipasang dekat Tate Gallery ini menyedot 40 ton sampah setiap tahun (Foto;Asep)"][/caption]

Bahkan dari London juga terdapat kapal yang berlayar menyusuri sungai setiap musim panas menuju Hampton Court yang terkenal dengan istananya. Kapal ini akan berlayar di sepanjang Thames melalui Chelsea, Putney, Barnes, Mortlake, Richmond dan Kew. Dan melalui Tower Bridge seperti diceritakan sebelumnya kesibukan perdagangan sisa masa lalu masih terlacak. Thames telah menjadi jalur bisnis penting sampai masuk ke laut di arah timur. Dari Tower Bridge ini kemudian melaju ke Wapping yang memiliki pelabuhan lumayan besar kemudian sampai ke Limehouse Reach, West India dan Millwall Docks serta the Isle of Dogs. Kapal masih bisa berlanjut melalui Blackwall menuju Greenwich dimana terdapat  Hospital dan Naval College serta Observatory terkenal di dunia yang menjadi dasar GMT. Di Greenwich inilah penentuan waktu dunia berdasarkan GMT digunakan. Ketika jam 00.00 di sini maka di Indonesia sekarang musim panas sekitar 06.00 WIB karena menggunakan patokan British Summer Time. Namun tiba bulan Oktober sampai selama musim dingin digunakan kembali Greewnwich Mean Time sehingga perbedaan London dengan Jakarta menjadi tujuh jam. Kalau Sungai Thames terus disusuri maka akan melalui Woolwich yang terkenal dengan feri penyebarangan gratis bagi pengguna yang naik mobil dan jalan kaki lalu melalui Arsenal - tempat klub sepakbola berasal yang sudah pindah ke London utara, Erith, Gravesend, Tilbury, Sheerness lalu sampai Nore dimana Thames bergabung dengan laut. Dari nilai sejarah, nilai ekonomi serta lingkungan Thames jelas merupakan bagian penting dari Inggris. Sungai Thames bagi kalangan wisatawan menjadi salah satu atraksi menikmati sejuknya angin semilir di feri yang akan membawa kita dari satu titik ke titik lain masih di London. Keindahan London pun dapat dinikmati dari sungai ini dan tentu saja juga sungainya bersih dan terawat. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun