Mohon tunggu...
Asep S Solikhin
Asep S Solikhin Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Guru Hoby menulis "khoirunnasi anfa'uhum linnas"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Perlu Merefleksikan Pembelajaran bersama Peserta Didik?

25 April 2023   07:22 Diperbarui: 25 April 2023   07:29 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merefleksikan Pembelajaran Peserta Didik

Dalam sebuah proses pembelajaran mengenai topik atau materi tertentu, tentunya selalu ada evaluasi atau asesmen. Asesmen bisa dilakukan di awal, selama proses pembelajaran atau di akhir pembelajaran. Asesmen yang dilakukan di akhir pembelajaran dikenal dengan asesmen sumatif.

Setelah peserta didik melakukan asesmen sumatif, maka guru dapat mengetahui siapa saja dari peserta didiknya yang sudah berhasil atau yang belum berhasil menuntaskan ketercapaian tujuan pembelajaran yang ditentukan. Karena ending dari sebuah proses pembelajaran pada hakikatnya adalah membantu peserta didik berhasil menguasai tujuan pembelajaran yang ditentukan, maka perlu ada tindak lanjut atau remedial bagi mereka yang belum berhasil dalam menuntaskan kriteria tujuan pembelajaran.

Perlu dipahami bahwa remedial bukanlah sekedar mengulang soal yang sama kepada peserta didik untuk dikerjakan kembali atau memberikan soal yang tingkat kesulitannya lebih rendah dari sebelumnya. Remedial adalah tindak lanjut dari proses pembelajaran yang fokusnya adalah membantu peserta didik mencapai ketuntasan dalam menguasai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

Nah, salah satu cara yang bisa ditempuh oleh guru dalam melakukan tindak lanjut hasil ketercapaian pembelajaran peserta didik sebelum melakukan remedial adalah dengan melakukan refleksi pembelajaran bersama peserta didik. Dengan melakukan refleksi, diharapkan guru dapat membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan.

Refleksi pembelajaran bisa membantu guru menemukan akar masalah penyebab mengapa peserta didik belum mencapai kriteria ketercapaian yang diharapakan. Dalam proses refleksi bersama peserta didik tersebut, guru bisa mengidentifikasi permasalahan yang muncul. Ada beberapa kemungkinan mengapa peserta didik tidak mencapai kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran, diantaranya adalah:

  • Peserta didik memiliki daya ingat yang rendah
  • Peserta didik mudah terdistraksi sehingga sulit fokus mengikuti kegiatan pembelajaran
  • Motivasi belajar yang rendah dari peserta didik
  • Peserta didik kesulitan dalam mempelajari konsep-konsep abstrak atau kesulitan dalam memahami konsep dasar
  • Peserta didik membutuhkan waktu yang lebih lama dalam mengerjakan soal asesmen.
  • Atau kemungkinan lainnya.

Kemungkinan-kemungkinan tersebut diindentifikasi melalui refleksi pembelajaran bersama peserta didik setelah mereka melakukan asesmen dan sebelum dilakukan remedial. Suara peserta didik dapat digunakan dalam evaluasi belajar sekaligus sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan langkah tindak lanjut berikutnya.

Dengan demikian, guru dapat memahami sebenarnya apa yang dibutuhkan oleh peserta didik dalam mencapai ketuntasan kriteria tujuan pembelajaran.

Kemudian, dari hasil refleksi tersebut guru bisa menentukan tindak lanjut untuk membantu peserta didik meraih keberhasilan mencapai kriteria tujuan pembelajaran yang ditentukan. Beberapa hal yang mungkin bisa dilakukan oleh guru sebagai langkah tindak lanjut tersebut adalah:

  • Melakukan pendekatan atau menerapkan strategi pembelajaran yang berbeda.

  • Memberikan bantuan belajar yang lebih intensif kepada peserta didik yang membutuhkan.

  • Memberikan waktu yang lebih lama lagi untuk peserta didik belajar atau mengerjakan asesmen.

Dari beberapa langkah tindak lanjut tersebut yang menurut penulis penting dilakukan sebagai bentuk upaya perbaikan adalah dengan melakukan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi bisa dalam bentuk diferensiasi konten maupun diferensiasi produk tergantung hasil analisis setelah dilakukan refleksi sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun