Misal kita bisa mengetahui hikmah mengerjakan salat, tetapi kita tidak boleh mengubah dan mempersoalkan mengapa salat Zuhur empat rakaat dan subuh dua rakaat?
Kita dapat mengetahui hikmah berhaji dan umrah, tetapi kita tidak boleh menyoal mengapa ketika haji harus melempar jumroh dengan kerikil kecil sebanyak 7 lemparan.
Kita dapat mengerti dan menggali hikmah wudhu, tetapi kita tidak boleh menyoal mengapa anggota tubuh yang dibasuh bukan anggota tubuh tempat keluarnya najis.
Beribadah harus dengan ta'abbudi tapi harus juga diimbangi dengan ta'aqquli. Jangan sampai terpaku pada ta'abbudi tapi meninggalkan ta'aqquli.
Momen ramadhan ini adalah saat yang tepat untuk kita mengimbangi ta'abuddi kita dengan ta'aqulli. Perbanyak menghadiri majelis taklim memperdalam ilmu agama agar kita lebih paham hikmah dibalik setiap ibadah yang kita lakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H