Mohon tunggu...
Asep S Solikhin
Asep S Solikhin Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Guru Hoby menulis "khoirunnasi anfa'uhum linnas"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Adaptasi Kurikulum

22 Agustus 2022   08:20 Diperbarui: 22 Agustus 2022   08:24 3799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa Kurikulum Perlu diadaptasi?

Sejatinya kurikulum itu harus bisa terhubung dengan pembelajaran di kelas. Namun terkadang konteks satuan pendidikan yang beragam dari Sabang sampai Merauke membuat banyak hal tidak mudah diimplementasikan di kelas. Oleh karena itulah, makanya kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah secara nasional harus diadaptasi di tingkat satuan pendidikan.

Letak geografis satuan pendidikan tidak selalu sama. Ada yang di tepi pantai. Ada yang berada di tengah-tengah perkebunan. Ada yang berada di tengah-tengah perkotaan berpenduduk padat. Ada pula yang berada di pegunungan. Dan lain sebagainya.

Kondisi lingkungan satuan pendidikan pun tentunya berbeda. Dari waktu ke waktu tentunya ada perubahan yang terjadi. Mungkin yang dulunya jarang penduduk, sekarang sudah mulai padat penduduknya. Mungkin ada bangunan atau gedung baru yang berdiri di sekitar sekolah. Atau mungkin pula ada hal-hal baru yang mengubah tata kehidupan peserta didik dan guru yang ada di sekolah.

Dari aneka ragam perbedaan inilah, maka bisa jadi sistem pembelajaran yang paling berhasil pun juga tidak sama antara satuan pendidikan yang satu dengan lainnya. Ada perbedaan lingkungan dan ekosistem sekolah yang menuntut sistem pembelajaran tidak bisa disamakan. Apalagi jika dikaitkan dengan adanya perubahan tata kehidupan yang terjadi di sekitar satuan pendidikan.

Beberapa faktor inilah yang menjadi alasan mengapa kurikulum yang sudah ditetapkan oleh pemerintah harus diubahsesuaikan atau diadaptasi kembangkan terlebih dahulu. Bentuk adaptasi kurikulum ini harus disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik di satuan pendidikan masing-masing. Kurikulum yang sudah melalui proses adaptasi inilah yang sekarang ini dikenal dengan istilah Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan atau KOSP.

Untuk lebih memahami konsep adaptasi kurikulum ini, mari kita simak ilustrasi berikut:

Ada SD yang letaknya di perkebunan sebuah kaki gunung. Dewan guru beserta kepala sekolahnya sama-sama belum memhami arti penting mengadaptasi kurikulum. Proses pembelajaran biasa dilakukan sebatas mengacu pada buku teks yang sudah disediakan oleh pemerintah.

Suatu waktu, kepala sekolah mendapati guru kelas IV mengajar mata pelajaran IPAS materi ekosistem. Seperti biasa, sang guru mengajar berdasar buku teks yang ada. Kebetulan dalam buku disampaikan beberapa contoh ekosistem. Ilustrasi gambar menunjukkan contoh ekosistem kehidupan laut.

Sang kepala sekolah tertegun sejenak mengamati proses pembelajaran yang terjadi. Ia berpikir tentang letak sekolahnya yang berada di tengah perkebunan di kaki gunung. Jauh dari laut. Sehari-hari ia mendengar suara jangkrik atau cuitan burung. Bahkan tak jarang peserta didiknya melihat ular ketika mereka ikut orangtuanya pergi ke kebun.

Dalam benaknya terlintas, sebenarnya hewan-hewan ini bisa dijadikan contoh untuk menjelaskan tentang ekosistem dengan lebih baik, karena hewan-hewan ini biasa ditemui oleh peserta didiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun