Apa itu kurikulum? Bagaimana kaitannya dengan pembelajaran?
Sebagai guru, kita memiliki kewajiban untuk senantiasa meningkatkan kompetensi dari waktu ke waktu. Hal ini diperlukan karena perubahan zaman sangat mempengaruhi cara belajar peserta didik, sehingga guru harus bisa mengerti dan memahami cara belajar peserta didik. Inilah salah satu pentingnya mengapa guru harus telus belajar.
Guru tidak boleh abai terhadap perubahan zaman atau keadaan. Anggapan bahwa pengalaman menjadi guru selama bertahun-tahun sudah cukup mampu mengantarkan keberhasilan peserta didik adalah anggapan yang kurang tepat. Karena peserta didik yang guru hadapi hidup pada zaman yang sudah berbeda. Hal ini tentunya menimbulkan perbedaan pula pada cara berkomunikasi, cara belajar, cara memandang diri dan lingkungannya dengan keadaan yang guru alami pada zaman dulu. Guru masa kini harus mengetahui keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan oleh peserta didiknya khususnya untuk berkontribusi dalam lingkup lokal, nasional dan bahkan global.
Bagaimana cara peserta didik belajar? Kurikulum apa yang semestinya guru gunakan?
Sebenarnya sampai hari ini belum ada pengertian kurikulum yang mengikat secara universal. Meskipun kurikulum sering dimaknai sebagai keseluruhan pengalaman belajar peserta didik, nyatanya lebih dari sekedar itu. Kurikulum itu kompleks dan multidimensi. Kurikulum dapat dimaknai sebagai titik awal sampai titik akhir pengalaman belajar peserta didik. Kurikulum juga diibaratkan jantungnya pendidikan. Jika jantungnya lemah maka proses penyaluran darah tidak lancar dan bisa berakibat fatal. Ralph Taylor dalam bukunya "The Basic Principle of Curriculum" mengungkapkan setidaknya ada 4 komponen dalam kurikulum yaitu: (1) tujuan, (2) konten, (3) metode/cara, dan (4) evaluasi.
Umumnya beberapa Negara mengklasifikasikan komponen kurikulum menjadi 3 bagian: (1) tujuan pembelajaran / konten, (2) panduan pedagogi, dan (3) panduan asesmen. Komponen-komponen itu dapat digunakan dalam mendesain kurikulum dan pembelajaran berdasarkan kebutuhan peserta didik. Mulai dari kompetensi apa yang dimiliki peserta didik, sampai proyeksi masa depan dan bagaimana cara mewujudkan atau mencapai kompetensi tersebut. Dengan demikian, sangat jelas bahwa peserta didik menjadi acuan atau "core" dari kurikulum itu sendiri. Maka kemerdekaan peserta didik dalam belajarlah yang merupakan jantung dari pengembangan kurikulum.
Apa peran dan fungsi kurikulum?
Kurikulum adalah salah satu komponen penting dalam system pendidikan nasional. Kurikulum berperan sebagai pedoman dan acuan kita dalam pembelajaran. Jadi fungsi kurikulum bagi guru adalah untuk memandu dalam proses belajar peserta didik. Peran dan fungsi kurikulum dapat dioptimalisasi dalam kerangka:
Mewariskan nilai dan budaya masyarakat yang relevan dengan masa kini
Mengembangkan sesuatu yang dibutuhkan masa kini dan masa depan