Di tulisan saya yang lalu, saya telah mengulas bahwa guru bisa menuliskan pengalaman sehari-harinya ketika mengajar. Tulisan guru tersebut bisa menjadi karya tulis ilmiah ataupun karya inovatif yang bisa dinilaikan angka kreditnya. Mendapatkan angka kredit bagi guru itu penting karena ia sebagai syarat kenaikan pangkat.
Bagaimana caranya pengalaman sehari-hari dalam mengajar kok bisa jadi karya ilmiah atau karya inovatif?Â
Di tulisan yang lalu sudah saya singgung bahwa menulis itu hal mudah jika kita menuliskan sesuatu yang dekat dengan kita. Menulis yang kita alami dan rasakan. Ketika guru menemukan suatu permasalahan ketika mengajar di kelas, permasalahan itu bisa ditulis.Â
Misal, guru menyampaikan satu materi pelajaran atau satu KD (Kompetensi Dasar) menggunakan metode ceramah, namun ternyata hasilnya kurang maksimal. Berarti di sana kan ada masalah. Mungkin metodenya kurang tepat sehingga siswanya jadi pasif. Atau, ada penyebab lain.
Setelah dianalisa, kemudian guru mengganti metode yang digunakan tidak lagi menggunakan ceramah, tapi diganti menggunakan metode atau pendekatan yang lebih menyenangkan dan membuat siswa aktif. Banyak pilihan metode mengajar yang mengaktifkan siswa, misal metode bermain kartu Make a Match. Nah, setelah guru mengganti metode mengajarnya ternyata hasilnya lebih baik dari sebelumnya. Siswa menjadi lebih aktif, lebih antusias dalam belajar dan hasil belajarnya pun mengalami peningkatan yang lebih baik.
Dari pengalaman sederhana tersebut sebenarnya guru sudah melakukan banyak hal. Diantaranya guru tersebut telah melakukan penelitian terhadap praktik mengajarnya. Kegiatan tersebut berlangsung alami dan terjadi di dalam kelas. Bisa dikatakan guru tersebut sudah melakukan penelitian tindakan kelas.
Guru bisa menuliskan pengalaman mengajarnya tersebut disusun menjadi sebuah laporan hasil penelitian. Laporan tersebut masuk dalam kategori karya tulis ilmiah pada bidang pendidikan. Dalam buku 4 Pedoman PKB bagi guru yang dikeluarkan oleh Kemendikbud (2019) disebutkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan guru pada bidang pendidikan sesuai dengan tugas pokoknya. Laporan penelitian dapat berupa penelitian tindakan kelas, penelitian eksperimen, penelitian deskriptif, penelitian perbandingan, penelitian korelasi, dan sebagainya.
Nah, sudah ada regulasinya kan! Lalu bagaimana cara mulai menulisnya biar itu menjadi karya ilmiah?
Caranya adalah tuliskan saja pengalaman kita ketika kita mengajar itu apa adanya. Entah itu ketika menemui permasalahan menggunakan suatu metode mengajar, mengatasi siswa yang kurang aktif atau pengalaman lainnya. Tulis saja dulu apa adanya. Tuliskan alur ceritanya mulai dari awal permasalahan muncul. Apa penyebabnya. Lalu tulis pula tindakan apa yang Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan itu. Kemudian jangan lupa tuliskan pula prosesnya, apa yang kita lihat dan apa yang kita rasakan, kemudian bagaimana hasilnya. Tulis saja seperti ketika sedang bercerita kepada teman.
Tuliskan saja apa yang Anda alami dan rasakan. Abaikan dulu aturan penulisan dan sistematikanya. Nanti setelah selesai menuliskan semuanya, baru masuk proses editing dan menyesuaikan dengan sistematika penulisan laporan hasil penelitian (PTK). Jangan risaukan sistematika kalau belum mulai menulis. Maka langkah pertama menyusun laporan hasil PTK adalah menulis. Yuk...nulis dulu yuk...