Pendahuluan
Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) Gelombang Ke-32 siap memasuki babak baru. Berdasarkan jadwal yang dirilis dari para panitia yang tergabung dalam TSO tim solid om Jay, bekerja sama dengan KOGTIK dan PB PGRI, pertemuan perdana akan digelar pada Rabu, 22 Januari 2025. Materi pembuka bertajuk “Menulis Setiap Hari” akan disampaikan oleh Founder KBMN, Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd., yang akrab disapa Om Jay. Acara ini dijadwalkan berlangsung mulai pukul 19.00 hingga 21.00 WIB secara daring.
Sebagai pembuka perjalanan literasi yang penuh inspirasi ini, Opening Ceremony telah sukses digelar tadi malam, memberikan suasana hangat dan semangat bagi para peserta. Momen tersebut menjadi langkah awal yang berkesan, memotivasi setiap peserta untuk melangkah lebih jauh dalam dunia menulis. Kelas ini diharapkan menjadi ruang belajar yang mendukung dan memperkuat kemampuan menulis para pesertanya.
Acara Pembukaan
Acara dimulai dengan penuh semarak, diawali dengan pembacaan pantun yang menghibur sekaligus memotivasi oleh Teh Arofiah Afifi, M.Pd. dan Mutmainah, M.Pd. Suasana kemudian semakin khidmat saat Mas Edmu Yulfizar Abdan Syakura, Gr., M.Pd., membacakan Kalam Ilahi, mengangkat ayat-ayat tentang pentingnya menulis dan membaca dari Surat Nun dan Surat Al-'Alaq.
Setelah itu, hadirin bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, menciptakan momen penuh rasa cinta tanah air. Sebagai pembuka yang mengesankan, acara dilanjutkan dengan pemutaran Video Opening Ceremony, memberikan gambaran awal yang penuh semangat untuk perjalanan literasi para peserta KBMN Gelombang ke-32.
Sebagaimana yang diharapkan, acara pembukaan Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) Gelombang Ke-32 dimulai dengan penuh semangat oleh MC berpengalaman dari Tim Solid KBMN. Dengan gaya yang energik dan profesional, MC berhasil menciptakan suasana hangat dan antusias di antara para peserta.
Sambutan Keynot Speaker
Memasuki sesi sambutan, suasana terasa semakin hangat dan penuh antusiasme dengan kehadiran tokoh penting sebagai pembicara utama. Bapak Catur Nurrochman Octavian, M.Pd., Ketua Asosiasi Guru Menulis PB PGRI, menyampaikan sambutan yang sarat dengan semangat dan inspirasi. Dalam pesan-pesannya, beliau memberikan dorongan kuat kepada seluruh peserta, mengajak mereka untuk terus menggali potensi dalam dunia kepenulisan. Sambutan beliau menjadi suntikan motivasi awal yang membakar semangat para peserta untuk melangkah lebih jauh dalam perjalanan literasi ini.
Selanjutnya, beliau menjelaskan bahwa di era perkembangan teknologi yang pesat, salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh penulis adalah keberadaan kecerdasan buatan (AI) yang semakin mampu menghasilkan tulisan. Namun, tulisan yang dihasilkan oleh AI seringkali kehilangan ruh, jiwa dan sentuhan emosi yang hanya bisa lahir dari pengalaman dan pemikiran manusia. Penulis berpengalaman akan dengan mudah mengenali perbedaan antara tulisan hasil tangan manusia dan produk mesin.
Menulis bukan sekadar menciptakan rangkaian kata, tetapi sebuah proses yang melibatkan pemikiran mendalam, refleksi, dan penghayatan. Kebiasaan menulis secara manual, tanpa bergantung pada AI, tidak hanya memperkuat kemampuan menulis, tetapi juga menyehatkan pikiran.
Menulis adalah seni, dan untuk menjadi penulis sejati, dibutuhkan dedikasi, latihan, dan keberanian untuk menuangkan pikiran tanpa bantuan mesin. Rajinlah menulis dari hati, karena itulah yang membuat karya Anda benar-benar hidup.
Setelah menyampaikan sambutannya, Bapak Catur secara resmi membuka acara pelatihan Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) Gelombang ke-32. Beliau hadir mewakili Ketua Umum PB PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, dalam momen istimewa ini. Dengan penuh antusias, pembukaan ini menandai dimulainya perjalanan baru bagi para peserta KBMN untuk mengasah kemampuan menulis dan mengejar mimpi menjadi penulis yang lebih baik.
Sambutan Mewakili Narasumber
Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd., mewakili narasumber, menyampaikan sambutannya dengan hangat kepada seluruh peserta. Beliau mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung di Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN). Dalam penyampaiannya, beliau menjelaskan bahwa pembelajaran di KBMN dilakukan melalui platform Zoom dan grup WhatsApp, di bawah naungan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
"Bagi penulis biasa, KBMN adalah tempat mendapatkan pencerahan. Bagi penulis pemula, Anda tersesat di jalan yang benar," ungkapnya dengan penuh semangat.
Beliau juga mengajak seluruh peserta untuk bersinergi dan berkolaborasi bersama KBMN guna mengembangkan kemampuan yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT. "Semoga Bapak dan Ibu merasa betah di KBMN, dan ilmu yang didapatkan di sini diridai oleh Allah SWT," tuturnya penuh harap, memberikan motivasi dan doa bagi perjalanan literasi para peserta.
Sambutan Founder KBMN
Dalam sambutannya sebagai Founder Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN), Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd., memberikan motivasi yang menggugah semangat peserta. Beliau menekankan pentingnya konsistensi dalam menulis, bahkan mendorong setiap peserta untuk menulis setiap hari. Dengan mantra khasnya yang terkenal, "Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi," beliau mengingatkan bahwa menulis bukan sekadar aktivitas, melainkan proses yang dapat menghasilkan karya luar biasa jika dilakukan secara rutin.
Dr. Wijaya juga menjelaskan bahwa materi dalam KBMN dirancang secara komprehensif untuk mendukung perjalanan peserta menjadi penulis. Mulai dari menggali ide, memahami teknik menulis yang baik, hingga strategi menerbitkan dan memasarkan buku, semuanya akan dibahas dalam program ini. Sambutan beliau menjadi pengantar yang inspiratif bagi peserta untuk memulai perjalanan menulis dengan penuh semangat dan dedikasi.
Testimoni dari peserta Angkatan 31 yang Sudah Lulus
Untuk memotivasi dan meningkatkan semangat peserta Kelas Belajar Menulis Nusantara Gelombang Ke-32, panitia pelaksana menghadirkan testimoni dari lulusan Kelas Belajar Menulis Gelombang 21. Pilihan pertama jatuh pada Ibu Umi Kulsum dari SDN 2 Logandu Karang Gayam Kebumen, seorang alumni yang telah membuktikan dedikasinya di dunia literasi.
Dalam testimoninya, Ibu Umi Kulsum dengan penuh semangat berbagi pengalaman dan perjalanan menulis yang begitu inspiratif. Sebagai penulis aktif di platform Melintas ID, beliau bahkan mendapat julukan istimewa, Ratu Melintas, atas konsistensinya menghasilkan karya-karya yang menarik dan berkualitas.
Bagi Ibu Umi, bergabung dengan Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) adalah titik balik penting dalam perjalanan kepenulisannya. Dari sini, ia menemukan motivasi, ilmu, dan keberanian untuk terus menulis. Karya-karyanya di Melintas ID tidak hanya diapresiasi oleh pembaca, tetapi juga menjadi inspirasi konten yang tersebar hingga ke platform seperti TikTok, menjangkau audiens yang lebih luas. Pengalamannya membuktikan bahwa menulis dengan hati dan konsistensi dapat membuka peluang yang tak terduga.
Testimoni kedua disampaikan oleh Bapak Priyasa Hevi Etikawan, peserta KBMN Gelombang ke-29. Awalnya, beliau tidak sengaja mengetahui tentang KBMN, namun rasa penasaran muncul setelah melihat seorang rekan yang telah berhasil menerbitkan buku. Ketertarikannya membawanya untuk menghubungi Om Jay, meskipun saat itu Gelombang ke-28 sudah berjalan di pertengahan. Akhirnya, beliau bergabung di Gelombang ke-29 dan mengikuti pelatihan dengan penuh dedikasi.
Hasil dari perjalanan ini adalah terbitnya buku berjudul Asiknya Menjadi Penulis Pemula, sebuah karya sederhana namun penuh makna yang lahir dari semangat untuk terus belajar dan berbagi.
Bapak Priyasa juga mengungkapkan bahwa selama pelatihan, kesempatan bertemu dengan narasumber hebat memberikan dorongan besar untuk memupuk dan mengasah kembali kecintaan pada dunia menulis.
"Saran saya," kata beliau, "ikuti setiap sesi dengan baik dan asahlah keterampilan menulis Anda. Para narasumber di KBMN adalah sosok-sosok luar biasa yang dengan tulus membimbing kita dalam menulis."
Testimoni terakhir datang dari Bapak Antoro, peserta KBMN Gelombang ke-31. Awalnya, motivasi beliau sederhana: ingin menulis di blog pribadi. Namun, perjalanan di KBMN membuka banyak peluang baru dalam dunia kepenulisan. Salah satunya adalah pengalaman mengikuti lomba menulis puisi akrostik yang semakin memantapkan kecintaannya pada menulis.
Melalui KBMN, Bapak Antoro berhasil menyelesaikan proses belajar hingga dinyatakan lulus dengan menerbitkan sebuah buku. Tak berhenti di situ, beliau juga aktif mengikuti berbagai kompetisi menulis cerpen, puisi, dan pantun, yang akhirnya membuahkan penghargaan-penghargaan membanggakan.
Pesannya kepada peserta Gelombang ke-32 sangat sederhana namun penuh makna: Menulis, menulis, dan teruslah menulis. Teruslah belajar dan jadilah seorang penulis sejati.
Kehadiran testimoni ini diharapkan mampu memicu dan memacu semangat para peserta gelombang 32 untuk mengikuti jejak suksesnya dalam dunia kepenulisan.
Sambutan Ketua Panitia Pelaksana
Ketua panitia ibu Aam Nurhasanah, S.Pd., menyampaikan sambutannya dengan penuh semangat, mengingatkan bahwa sejak tahun 2020, Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) telah sukses berjalan hingga Gelombang ke-32. Beliau memberikan dorongan khusus bagi peserta yang belum lulus pada gelombang sebelumnya, dengan harapan besar agar mereka dapat menyelesaikan perjalanan mereka kali ini.
"Saya akan menjadi 'kompor' semangat bagi peserta," ujarnya dengan penuh antusias. "Agar kalian semua bisa lulus pada Gelombang ke-32 ini."
Beliau juga memotivasi peserta untuk tidak takut akan kegagalan. Dengan optimisme, beliau mengungkapkan harapan agar seluruh peserta dapat lulus dan melangkah menjadi penulis hebat setelah mengikuti program KBMN. Pesannya yang hangat dan membakar semangat menjadi pengantar yang penuh energi untuk perjalanan literasi ini.
Penjelasan Teknis KBMN 32
Setelah disuguhkan testimoni inspiratif, acara berlanjut ke sesi penjelasan teknis pelaksanaan Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) Gelombang Ke-32. Sesi ini dipandu oleh dua pakar yang berpengalaman, yaitu Bapak Damar (sapaan akrab dari Dail Ma'ruf, M.Pd.) dan ibu Ewi (sapaan akrab ibu Helwiyah, S.Pd., M.M.). Pak Damar dan ibu Ewi memberikan penjelasan yang rinci dan mudah dipahami, memandu peserta memahami aturan dan langkah yang harus diikuti selama pelatihan.
Peserta diwajibkan hadir di setiap pertemuan berbasis WhatsApp, dengan kehadiran yang ditandai melalui pengisian daftar hadir. Selain itu, peserta harus membuat resume dari setiap pertemuan yang diunggah ke blog pribadi atau platform lain, seperti Kompasiana dan Melintas.id. Link tulisan tersebut kemudian disematkan ke dalam formulir Google yang telah disediakan oleh panitia.
Pada akhir pelatihan, akan diadakan acara penutupan yang dirancang dan dipimpin oleh peserta KBMN sendiri. Namun, kelulusan dari pelatihan ini tidak hanya ditentukan oleh kehadiran atau partisipasi, melainkan juga oleh keberhasilan peserta dalam menulis buku. Sebagai bukti, peserta harus mengirimkan foto diri dengan buku yang telah diterbitkan ke link yang disediakan oleh panitia untuk diverifikasi. Setelah memenuhi semua persyaratan, peserta dinyatakan lulus dan berhak menerima sertifikat.
Penjelasan yang detail dan terstruktur dari Bapak Damar dan ibu Ewi ini memberikan gambaran jelas tentang tahapan pelatihan KBMN, memastikan semua peserta siap mengikuti kegiatan dengan optimal dan mencapai hasil yang diharapkan.
Do'a Penutup Acara
Sebagai penutup dari rangkaian acara yang telah terlaksana dengan tertib dan lancar, tibalah saatnya untuk memanjatkan doa sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan keberkahan yang telah diberikan. Doa dipimpin oleh Bapak Muliadi, S.Pd., yang dengan khidmat mengantarkan semua hadirin dalam suasana penuh kekhusyukan.
Penutup
Dengan berakhirnya doa, maka usai sudah seluruh rangkaian Opening Ceremony KBMN Gelombang Ke-32. Selamat mengikuti pelatihan kepada seluruh peserta. Semoga perjalanan ini membawa Anda menjadi penulis hebat yang mampu melahirkan karya-karya inspiratif bagi banyak orang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI