Mohon tunggu...
Asep Saepul Adha
Asep Saepul Adha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Senang membaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Harga Sebuah Pernikahan, Antara Tradisi dan Realitas Ekonomi

28 November 2024   12:15 Diperbarui: 28 November 2024   12:25 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan di acara Resepsi Pernikahan (Dokumen pribadi)

Untuk acara yang sangat meriah, total biaya bisa mencapai minimal 300-350 juta rupiah. Sementara itu, bagi acara dengan skala menengah, anggaran yang dibutuhkan sekitar 200 juta rupiah. Angka ini mencerminkan tingginya biaya yang diperlukan untuk memenuhi tradisi sekaligus menjaga gengsi sosial di masyarakat setempat.

Ketika orang tua telah mengeluarkan biaya yang begitu besar untuk menyelenggarakan pernikahan (bahkan mencapai ratusan juta rupiah) maka sudah sepatutnya anak-anak yang dinikahkan menjaga keutuhan rumah tangga mereka. 

Pernikahan bukan hanya tentang pesta dan kemeriahan, tetapi juga tentang komitmen untuk membangun kehidupan bersama. Jangan sampai pengorbanan finansial dan usaha yang telah dikeluarkan menjadi sia-sia hanya karena pernikahan berakhir dalam waktu singkat. 

Rumah tangga yang harmonis dan langgeng adalah bentuk penghargaan terbaik atas pengorbanan orang tua dan keberhasilan menjaga kehormatan keluarga.

Perlu diingat, ada sebagian orang tua yang rela membuat acara pernikahan begitu meriah demi membahagiakan anaknya. Namun, di balik kemeriahan itu, mereka sering kali harus berjuang keras, bahkan sampai meminjam uang untuk menutupi biaya yang besar. 

Mereka melakukannya dengan harapan bahwa setelah acara selesai, utang tersebut dapat segera dilunasi. Pengorbanan ini mencerminkan kasih sayang yang mendalam dari orang tua, yang terkadang mengesampingkan kondisi finansial mereka demi kebahagiaan sang anak. 

Oleh karena itu, anak yang menikah diharapkan menghargai upaya ini dengan menjaga keharmonisan rumah tangga dan membangun masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun