Untuk acara yang sangat meriah, total biaya bisa mencapai minimal 300-350 juta rupiah. Sementara itu, bagi acara dengan skala menengah, anggaran yang dibutuhkan sekitar 200 juta rupiah. Angka ini mencerminkan tingginya biaya yang diperlukan untuk memenuhi tradisi sekaligus menjaga gengsi sosial di masyarakat setempat.
Ketika orang tua telah mengeluarkan biaya yang begitu besar untuk menyelenggarakan pernikahan (bahkan mencapai ratusan juta rupiah) maka sudah sepatutnya anak-anak yang dinikahkan menjaga keutuhan rumah tangga mereka.Â
Pernikahan bukan hanya tentang pesta dan kemeriahan, tetapi juga tentang komitmen untuk membangun kehidupan bersama. Jangan sampai pengorbanan finansial dan usaha yang telah dikeluarkan menjadi sia-sia hanya karena pernikahan berakhir dalam waktu singkat.Â
Rumah tangga yang harmonis dan langgeng adalah bentuk penghargaan terbaik atas pengorbanan orang tua dan keberhasilan menjaga kehormatan keluarga.
Perlu diingat, ada sebagian orang tua yang rela membuat acara pernikahan begitu meriah demi membahagiakan anaknya. Namun, di balik kemeriahan itu, mereka sering kali harus berjuang keras, bahkan sampai meminjam uang untuk menutupi biaya yang besar.Â
Mereka melakukannya dengan harapan bahwa setelah acara selesai, utang tersebut dapat segera dilunasi. Pengorbanan ini mencerminkan kasih sayang yang mendalam dari orang tua, yang terkadang mengesampingkan kondisi finansial mereka demi kebahagiaan sang anak.Â
Oleh karena itu, anak yang menikah diharapkan menghargai upaya ini dengan menjaga keharmonisan rumah tangga dan membangun masa depan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H