Mohon tunggu...
Asep Saepul Adha
Asep Saepul Adha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Senang membaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menikah tapi Merasa Sendiri: Mengatasi Rasa Kesepian dalam Pernikahan

27 Oktober 2024   14:34 Diperbarui: 27 Oktober 2024   14:38 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasangan yang memahami satu sama lain akan lebih siap untuk menghadapi tantangan yang mungkin muncul dalam kehidupan sehari-hari dan mampu membangun hubungan yang lebih solid dan harmonis. Persiapan yang baik tidak hanya memperkuat hubungan cinta, tetapi juga membantu membangun keluarga yang aman, penuh dengan cinta, kesejahteraan, dan pengertian.

Di pesantren, ketika seorang anak santri memasuki usia baligh, mereka dianjurkan untuk mempelajari kitab 'Uquudul Lujainn, sebuah kitab yang berisi petunjuk tentang bagaimana menjalani kehidupan berumah tangga yang baik dan sesuai dengan ajaran Islam. Kitab ini menguraikan secara rinci hak dan kewajiban suami terhadap istri, begitu juga sebaliknya, dengan tujuan untuk membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah (keluarga yang penuh dengan kedamaian, cinta, dan rahmat).

Setiap hukum dan prinsip dalam kitab ini didasarkan pada dalil-dalil Al-Qur'an dan hadits, memberikan landasan yang kuat bagi para calon suami istri untuk menjalankan peran mereka dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan. Dengan mempelajari kitab ini, diharapkan setiap individu dapat membangun rumah tangga yang tidak hanya harmonis secara duniawi, tetapi juga penuh berkah dan bimbingan ilahi.

Kesimpulan

"Lonely marriage" adalah masalah yang bisa terjadi pada setiap pasangan, di mana meskipun secara fisik bersama, mereka merasa terpisah secara emosional. Rasa kesepian dalam pernikahan ini sering kali disebabkan oleh kurangnya komunikasi, perhatian, dan waktu berkualitas bersama. Namun, dengan komitmen dan upaya yang sungguh-sungguh dari kedua belah pihak, masalah ini bisa diatasi. Kuncinya adalah kesediaan untuk saling terbuka, memahami kebutuhan satu sama lain, dan berusaha membangun kembali keintiman yang mungkin memudar.

Islam memberikan panduan yang sangat komprehensif tentang bagaimana membangun rumah tangga yang bahagia dan harmonis. Islam mengajarkan pentingnya saling menyayangi, menghormati, dan memperlakukan pasangan dengan baik, sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang terbaik terhadap keluarganya. 

Dalam Islam, suami dan istri dianjurkan untuk saling membantu, mendukung, serta menjaga keintiman emosional dan spiritual. Dengan mengikuti ajaran-ajaran ini, pasangan dapat menciptakan rumah tangga yang penuh dengan ketenangan, cinta, dan kasih sayang, sehingga dapat mengatasi rasa kesepian yang mungkin muncul.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun