c. Kebutuhan Batin:
- Buku sebagai Karya Monumental: Bagi banyak penulis, buku merupakan karya monumental yang akan dikenang sepanjang masa. Buku dapat menjadi wadah untuk menyampaikan ide, gagasan, dan pesan kepada khalayak luas.
- Reputasi: Buku yang terpublikasi secara luas akan meningkatkan reputasi penulisnya. Penulis akan dikenal sebagai pakar di bidangnya dan dihormati oleh masyarakat.
Menjadi penulis tidak hanya memberikan keuntungan bagi diri sendiri, tetapi juga dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Buku yang ditulis dapat menjadi sumber informasi, edukasi, dan inspirasi bagi para pembacanya.
Bagi para penulis yang bercita-cita menerbitkan karyanya di penerbit mayor, memahami apa yang diinginkan penerbit menjadi kunci utama. Penerbit mayor tidak hanya mencari naskah yang ditulis dengan baik dan menarik, tetapi juga naskah yang memiliki potensi komersial yang tinggi.
Para penulis umumnya sudah familiar dengan rumus 5W+1H (What, When, Where, Who, Why, How) dalam menulis. Namun, untuk menembus gerbang penerbit mayor, dibutuhkan cara berpikir yang lebih mendalam. Kita perlu melampaui 5W+1H dengan menambahkan satu elemen penting: "How Much".
"How Much" dalam konteks ini merujuk pada potensi profit yang dapat dihasilkan oleh naskah. Penerbit mayor ingin memastikan bahwa naskah yang mereka terbitkan memiliki target pasar yang jelas dan berpotensi mendatangkan keuntungan.
Memasuki gerbang penerbit mayor bagaikan memasuki medan pertempuran bagi para penulis. Naskah mereka akan diuji dan dinilai dengan berbagai kriteria untuk menentukan kelayakannya untuk diterbitkan. Di balik proses seleksi yang ketat ini, terdapat sistem penilaian yang terstruktur dan terukur yang diterapkan oleh penerbit mayor.
Empat Pilar Penilaian:
Sistem penilaian naskah di penerbit mayor didasarkan pada empat pilar utama, dengan bobot yang bervariasi tergantung pada genre dan fokus penerbit:
- Tajuk Rencana (Bobot +10%)Â merupakan ide sentral atau topik utama yang dibahas dalam naskah. Tajuk rencana yang menarik, orisinal, dan relevan dengan target pembaca akan mendapatkan nilai tinggi.
- Peluang Potensi Pasar (Bobot: +50%-100%): Aspek ini menjadi penentu utama dalam penilaian naskah. Penerbit mayor ingin memastikan bahwa naskah yang mereka terbitkan memiliki potensi untuk laku di pasaran. Hal ini diukur dengan mempertimbangkan genre, tren pasar, target pembaca, dan strategi pemasaran yang diajukan oleh penulis.
- Keilmuan (Bobot: +30%): Naskah yang ditulis dengan baik dan akurat secara keilmuan akan mendapatkan nilai tinggi. Hal ini terutama berlaku untuk naskah non-fiksi, di mana keakuratan informasi dan kredibilitas penulis menjadi faktor penting.
- Reputasi Penulis (Bobot: +10%-100%): Reputasi penulis, baik dalam hal popularitas maupun prestasi, akan dipertimbangkan dalam penilaian naskah. Penulis yang telah memiliki nama besar di bidangnya tentu memiliki peluang lebih besar untuk diterbitkan.
Di balik seleksi ketat tersebut, terdapat pola naskah yang cenderung diterima dan dipublikasikan. Memahami pola ini dapat membantu penulis dalam meningkatkan peluang mereka untuk diterbitkan.
Ada empat kombinasi tema dan popularitas penulis:
- Tema Tak Populer, Penulis Populer
- Tema Populer, Penulis Populer
- Tema Tak Populer, Penulis Tak Populer
- Tema Tak Populer, Penulis Tak Populer
Dari keempat kombinasi tema tak populer dengan penulis tak populer sudah pasti tidak diterima. Penerbit mayor tidak melihat peluang keuntungan dari menerbitkan naskah dari penulis yang belum memiliki nama di industri penerbitan. Sedangkan kombinasi tema populer dengan penulis populer merupakan kombinasi yang paling ideal untuk menembus gerbang penerbit mayor.