Mohon tunggu...
Asep Saepul Adha
Asep Saepul Adha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Senang membaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Panduan Menulis Buku Nonfiksi Versi Ibu Musiin, M.Pd.

11 Juni 2024   06:41 Diperbarui: 11 Juni 2024   08:58 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku nonfiksi adalah karya tulis yang didasarkan pada fakta dan kenyataan yang ada di dunia nyata. Berbeda dengan fiksi yang merupakan hasil imajinasi penulis, nonfiksi berfokus pada penyampaian informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Jenis buku ini mencakup berbagai topik, mulai dari biografi, sejarah, sains, filsafat, hingga panduan praktis dan manual.

Menulis buku nonfiksi adalah proses yang melibatkan berbagai tahapan untuk memastikan bahwa informasi yang disajikan akurat, menarik, dan bermanfaat bagi pembaca. Proses ini dapat dibagi menjadi empat langkah utama: Pratulis, Menulis Draf, Merevisi Draf, dan Menyunting Naskah.

Berikut ini panduan lengkap untuk menulis buku nonfiksi untuk pemula dan penulis berpengalaman akan dibahas bersama Ibu Musiin, M.Pd., seorang ahli dalam bidang penulisan.

1. Pratulis

Dalam kegiatan pratulis ada beberapa langkah yang ditempuh, yaitu:

  • Menentukan Tema: Langkah pertama dalam menulis buku non-fiksi adalah menentukan tema utama yang ingin Anda bahas. Tema ini harus relevan, menarik, dan memiliki nilai tambah bagi pembaca.
  • Menemukan Ide: Setelah tema ditentukan, langkah berikutnya adalah menemukan ide-ide spesifik yang akan mendukung tema tersebut. Ide-ide ini bisa berasal dari pengalaman pribadi, observasi, riset, atau wawancara dengan ahli.
  • Merencanakan Jenis Tulisan: Tentukan jenis tulisan non-fiksi yang akan Anda buat, apakah itu biografi, sejarah, esai, panduan praktis, atau bentuk lain. Setiap jenis tulisan memiliki pendekatan dan struktur yang berbeda.
  • Mengumpulkan Bahan Tulisan: Kumpulkan semua bahan yang relevan, termasuk buku, artikel, dokumen, dan sumber lain yang akan membantu dalam penulisan. Bahan ini akan menjadi dasar informasi yang akan Anda sajikan.
  • Bertukar Pikiran: Diskusikan ide-ide Anda dengan teman, kolega, atau mentor. Bertukar pikiran dapat membantu Anda melihat perspektif baru dan memperkuat konsep tulisan Anda.
  • Menyusun Daftar: Buat daftar poin-poin penting yang ingin Anda sertakan dalam buku. Daftar ini akan membantu Anda tetap fokus dan memastikan bahwa semua informasi penting tercakup.
  • Meriset: Lakukan riset mendalam untuk mengumpulkan data yang akurat dan terpercaya. Riset ini bisa melibatkan membaca literatur terkait, mengumpulkan statistik, atau melakukan wawancara.
  • Membuat Mind Mapping: Gunakan teknik mind mapping untuk mengorganisasi ide-ide Anda secara visual. Ini akan membantu Anda melihat hubungan antar ide dan mengembangkan alur cerita yang logis.
  • Menyusun Kerangka: Susun kerangka buku dengan menentukan bab dan sub-bab. Kerangka ini akan menjadi panduan dalam proses penulisan dan memastikan bahwa tulisan Anda terstruktur dengan baik.

2. Menulis Draft

Rencana yang dikerjakan dalam kegiatan pratulis, berikutnya langkah yang harus dilakukan adalah menulis draft.

  • Menuangkan Konsep Tulisan ke Tulisan dengan Prinsip Bebas: Mulailah menulis draf pertama dengan bebas. Jangan khawatir tentang kesempurnaan, fokuslah pada menuangkan ide dan konsep ke dalam tulisan.
  • Tidak Mementingkan Kesempurnaan, tetapi Lebih pada Bagaimana Ide Dituliskan: Pada tahap ini, yang penting adalah mengalirkan ide Anda ke atas kertas. Anda dapat memperbaiki dan menyempurnakan tulisan nanti.

3. Merevisi Draft

Revisi dilakukan setelah draf selesai. Dalam revisi, struktur tulisan dan penyajian isi diperiksa secara menyeluruh.

Kegiatan yang dilakukanlah dalam merefifi naskan adalah hal berikut:

  • Merevisi Sistematika/Struktur Tulisan dan Penyajian: Periksa dan revisi struktur tulisan Anda. Pastikan bahwa alur logis dan sistematika penulisan sudah sesuai dengan kerangka yang telah Anda buat.
  • Memeriksa Gambaran Besar dari Naskah: Tinjau kembali naskah secara keseluruhan untuk memastikan bahwa semua bagian saling terkait dengan baik dan pesan utama tersampaikan dengan jelas.

4. Menyunting Naskah

Dalam menyunting naskah, fokusnya adalah pada hal-hal berikut:

  • Ejaan: Periksa ejaan kata-kata sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) untuk memastikan ketepatan.
  • Tata Bahasa: Tinjau tata bahasa untuk memastikan bahwa kalimat-kalimat tersusun dengan baik dan mudah dipahami.
  • Diksi: Perhatikan pilihan kata (diksi) untuk memastikan bahwa bahasa yang digunakan tepat dan efektif.
  • Data dan Fakta: Verifikasi data dan fakta yang disajikan untuk memastikan keakuratan dan kebenarannya.
  • Legalitas dan Norma: Pastikan bahwa naskah Anda tidak melanggar hak cipta, norma, dan etika yang berlaku.

5. Kerangka Buku Non Fiksi

Kerangka atau bagian buku (bu Iin menyebutnya Anotomi) non fiksi adalah sebagai berikut:

  • Halaman Judul
  • Halaman Daftar Isi
  • Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
  • Halaman Prakata
  • Bagian /Bab
  • Halaman Glosarium
  • Halaman Daftar Pustaka
  • Halaman Indeks

Menulis buku nonfiksi adalah pekerjaan yang sulit dan menantang. Tetapi dengan bantuan langkah-langkah praktis untuk menulis dengan efektif dan efisien dari Ibu Musiin, M.Pd. kegiatan penulisan ini akan sedikit mudah dan menyenangkan.

Oleh sebab itu, yuk kita mulai menulis dan ikuti langkah-langkahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun