Bangun Pagi, Ucap Syukur, Raih Berkah
Sebagai muslim, mengawali hari dengan rasa syukur adalah anugerah terindah. Menyambut sang fajar, bukan hanya untuk memulai aktivitas, tetapi juga untuk memanjatkan rasa terima kasih kepada Allah SWT.
Rasulullah Muhammad SAW, menjadi teladan dalam hal ini. Beliau bangun di sepertiga malam, larut dalam munajat tahajjud, menandakan rasa syukur yang mendalam atas limpahan nikmat-Nya. Ketika ditanya oleh sang istri, Aisyah RA, tentang ketekunannya, beliau menjawab dengan penuh ketulusan, "Apa tidak boleh aku menjadi hamba yang bersyukur?" (HR Bukhari & Muslim).
Kekuatan rasa syukur begitu dahsyat, hingga Imam al-Ghazali pun menyatakan, "Ketahuilah bahwa rasa syukur merupakan tingkatan tertinggi, dan ini lebih tinggi daripada kesabaran, ketakutan (khauf), dan keterpisahan dari dunia (zuhud)."
Mari jadikan momen terbitnya mentari sebagai pengingat untuk senantiasa bersyukur. Ucapkan syukur atas segala nikmat yang dikaruniakan, sekecil dan sebesar apapun. Rasa syukur yang tulus akan membuka pintu kebahagiaan dan keberkahan dalam hidup.
Bagaimana cara memulainya?
- Bangun lebih awal. Luangkan waktu di pagi hari yang sunyi untuk merenungkan kebesaran Allah dan nikmat yang diberikan.
- Panjatkan doa tahajjud. Ungkapan rasa syukur terindah kepada Allah SWT.
- Ingatlah selalu nikmat Allah. Dalam setiap aktivitas, detik demi detik, sadarilah bahwa semua datang dari Allah.
- Berbagi kebahagiaan. Bantulah orang lain dan sebarkan kebaikan sebagai wujud rasa syukur.
Mari jadikan rasa syukur sebagai bagian dari gaya hidup. Dengan rasa syukur, hati menjadi lapang, jiwa semakin tenang, dan langkah kaki semakin ringan menuju jalan kebaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H