Orang yang menumpang pasti melakukan pemupukan dan pupuknya dimulai dengan pupuk dasar (biasanya pupuk kandang) dan setelah tanaman tumbuh terus diberi pupuk kimia. Baik pupuk dasar maupun pupuk kimia tidak semua diserap oleh tanaman sayuran, pasti ada yang tidak terserap, yang belum terserap akan tertinggal di dalam tanah, yang pada saatnya nanti akan terserap oleh akar sawit
c. Setiap hari ada yang mengawasi dan menjaga kebun
Tanaman masih kecil harus dijaga, karena babi sangat senang dengan umbut sawit, maka biasanya kalau bibitnya kekecilan rentan diganggu babi. Karena hampir setiap hari ada yang nanam dan merawat sayuran, maka secara otomatis tanaman sawit pun ikut terjaga.
Selaku pemilik lahan sayapun tidak hanya memikirkan keuntungan pribadi, tapi juga harus  memikirkan keuntungan bagi yang menumpang, yaitu membebaskan biaya sewa lahan dan menyediakan racun untuk menangani masalah gulma pra nanam dan pasca panen.
Dengan demikian, hubungan timbal balik antara pemilik kebun kelapa sawit dan petani yang menanam sayuran di kebun tersebut merupakan sebuah bentuk kerjasama yang saling menguntungkan dan memperlihatkan adanya ketergantungan antara kedua belah pihak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H