Apa itu product backlog?
Product Backlog adalah daftar mengenai hal-hal apa saja yang harus tim lakukan sesuai dengan skala prioritas. Product Backlog menjadi tanggung jawab dari seorang product owner selaku manajer tim. Product backlog ini nantinya akan diberi nilai prioritasnya sesuai keputusan product owner. Bisa sesuai tingkat risiko atau yang memiliki product value yang paling besar.
Dengan demikian, development tim bisa mengetahui apa saja yang harus dilakukan terlebih dahulu.
2. Melakukan Perbaikan Backlog
Proses selanjutnya setelah product backlog dibuat, product owner harus tetap meninjau untuk memastikan backlog sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Kemudian, product backlog akan di breakdown untuk menentukan estimasi pengerjaan setiap backlog. Proses ini dilakukan dengan rapat backlog refinement atau perbaikan backlog.
Pada tahap ini, product owner akan memastikan product backlog telah siap dikerjakan dan memberikan estimasi pengerjaannya. Penjelasan tiap backlog akan ditampilkan pada papan scrum, Oleh karena itu, setiap perencanaan dapat dilihat oleh semua orang development tim.
3. Rapat Sprint Planning
Setelah memahami setiap fungsi produk beserta kebutuhannya dengan baik, langkah selanjutnya adalah tim perlu menyusun rencana sprint atau perencanaan pelaksanaan proyek.
Mengapa dinamakan sprint?
Sprint adalah inti dari Scrum dan yang membedakannya dari metode Agile lainnya. Sprint adalah periode waktu yang digunakan untuk menyelesaikan sejumlah item dalam Product Backlog.
Dalam sprint planning akan membahas beberapa hal berikut :
- Tujuan Sprint
- Kinerja terkini dan kinerja sebelumnya
- Penentuan product backlog yang akan dikerjakan
- Cara menyelesaikan product backlog
- Estimasi waktu pengerjaan satu product backlog.
Semua target dan pelaksanaannya ditentukan oleh development team. Sebab, merek yang mengetahui dan memperkirakan waktu pengerjaan sesuai kemampuan mereka.