Mohon tunggu...
Asep Rudi Casmana
Asep Rudi Casmana Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Jurusan Ilmu Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta / Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Sosial Politik / Aktifis Himpunan Mahasiswa Islam UNJ.\r\nFacebook : aseprudicasmana@yahoo.co.id\r\nTwitter : @aseprudi93\r\nE-Mail : aseprudi83@gmail.com\r\nMy Blog : www.aseprudicasmana.blogspot.com\r\nTelp. 6285624065122

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ayo Kita Baca Buku “Nak” !

5 Maret 2016   20:45 Diperbarui: 5 Maret 2016   20:56 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saking pentingnya kebiasaan membaca buku, hal ini telah menjadi salah satu topik yang paling popular dalam tes kemampuan berbicara di IELTS (International English Langiange Testing System). Pada saat itu saya sedang menjalai uji kemampuan bahasa asing di IALF Surabaya, ditengah-tengah penguji menanyakan pengalaman saya ketika kecil khususnya bagaimana ibu saya mengajarkan membaca.

Mengingat pentingnya sebuah kemampuan membaca, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh para guru dan orang tua di rumah supaya dapat menumbuhkan rasa dan kebiasaan membaca khususnya bagi para anak di usia dini. Menurut Adler dan Doren, dalam elementary level of reading ada empat hal yang dapat dilakukan oleh orang tua supaya untuk dapat menerapkan budaya membaca kepada putera puteri mereka.

Pertama, orang tua harus melihat reading readiness. Ini adalah hal dasar yang harus diperhatikan oleh orang tua ketika mengajarkan membaca kepada anak-anaknya. Jangan tiba-tiba memaksa kepada anaknya supaya mereka dapat membaca karena hal itu sangat berbahaya jika anak trauma sama buku. Yang ada nanti mereka malah enggan membaca atau bahkan menyentuh buku. Dalam proses reading readiness ini terdapat empat hal yang perlu diperhatian oleh orang tua yaitu physical readiness. Pada tahap pemeriksaan ini, orang tua harus dapat melihat secara fisik apakah mereka sudah dapat melihat dan mendengar dengan baik atau belum.

Jika mereka dirasa sudah dapat melihat dan mendengar dengan baik, tentunya ini adalah awal yang dapat dilakukan untuk mengajarkan membaca. Berikutnya adalah languange readiness, ini merupakan kemampuan untuk dapat berbicara. Kemampuan ini sangat penting karena dengan mereka sudah dapat berbicara, orang tua dapat dengan mudah mengidentifikasi kata-kata yang sudah diserapnya. Selanjutnya adalah personal readiness yaitu sebuah kemampuan untuk dapat berdiskusi dengan orang lain. Pada tahapan ini, apabila seorang anak sudah dapat berinteraksi dengan orang lain, artinya mereka sudah siap untuk diajarkan membaca.

Kedua adalah lesson to read very simple material. Ketika anak pertama kali diajarkan bagaimana cara membaca, tentu harus berproses. Hak itu tidak dapat langsung untuk membaca kalimat. Setelah orang tua memeriksa beberapa kesiapan membaca yang tadi dibahas sebelumnya, mereka harus memulai dengan sesuatu yang mudah. Gambar merupakan hal yang mudah bagi anak-anak untuk dibaca. Oleh sebab itu saya berasumsi bahwa mari kita ajarkan anak-anak untuk membaca beberapa kata yang bergambar. Biasanya anak-anak yang baru mulai masuk kelas pertama di sekolah dasar. Selain pembelajaran di kelas, orang tua tentu harus mendukung penuh supaya mereka dapat belajar membaca dan memiliki kebiasaan menbaca.

Langkah ketiga adalah teaching vocabulary. Membaca pada dasarnya adalah memperoleh kata-kata baru. Tentunya anak akan banyak bertanya mengenai kata-kata yang sulit yang hal ini merupakan pertama kalianya bagi mereka menemukan itu. Orang tua harus mendukung penuh dan mengajarkan kata-kata yang sulit ini untuk dapat dikonsumsi oleh anak-anak agar menjadi vitamin yang bagus. Biasanya, usia yang tepat untuk dapat mengajarkan hal ini adalah mereka yang duduk di kelas empat SD. Karena dengan usia yang ada di tengah-tengah sekolah dasar, mereka dapat mengembangkan kemampuan membacanya dengan mendapatkan kosa kata yang banyak.

Yang terakhir adalah enhancement skill. Ini merupakan tingkatan tertinggi dalam elementary level of reading yaitu apabila orang tua sudah dapat melihat perkembangan kosa kata anak yang banyak, ia dapat mengarahkan putera puterinya kepada bidang yang akan ditekuninya di masa yang akan datang. Jika anak itu diharapkan masuk ke Fakultas Kedokteran, maka bacaan yang perlu ia baca adalah mengenai kesehatan. Hal ini dapat disesuaikan dengan minat anak dan perencanaan orang tua. Biasanya anak yang sudah terbiasa membaca dari SD akan mudah untuk membaca bidang yang ini pada saat menginjak usia SMP.

Tentunya belajar itu dapat dipeoleh dari buku apabila seseorang sudah tidak lagi bertatap muka dengan guru. Karena menurt Adler dan Doren, tipe-tipe proses belajar adalah reading instruction dan reading discovery. Yang kedua itu lah yang perlu dikembangkan oleh para orang tua dan guru supaya anak menjadi gemar membaca. Karena pada dasarnya buku itu tidak hanya dapat dijadikan sebagai alat untuk membuat seseorang ngantuk saja, namun jauh dari sisi itu bahwa buku dapat menjadi guru yang sangat hebat yang dapat menjadikan Amerika Serikat dan Inggris menjadi sebuah Negara maju seperti saat sekarang ini.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun