Mohon tunggu...
Asep R Sundapura
Asep R Sundapura Mohon Tunggu... Relawan - Blogger & Culturalpreneur

Penulis di Blog : Sundapura.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Baca Dulu Ini Sebelum Cari Kerja ke Kota Industri Karawang

17 Juni 2021   09:22 Diperbarui: 17 Juni 2021   09:47 3374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rencana pembangunan industri berdampak pada pembebasan lahan secara massif. Sebanyak 538 hektare tanah darat di bagian selatan Desa Sukaluyu milik 87 orang petani dijual dengan harga murah. Hal itu melibatkan peran para calo. Itulah pembebasan lahan pertama di Karawang.

Pembangunan Industri di Telukjambe

Investor yang pertama kali masuk yaitu Sinar Mas yang membangun kawasan industri terbesar KIIC (Karawang International Industrial City), dan perusahaan Jepang Itochu

Di samping membangun kawasan industri, dibangun pula perumahan nasional (perumnas) Bumi Teluk Jambe sebagai penunjang di bagian utara Desa Sukaluyu. Inilah pembangunan perumnas pertama di wilayah desa. Pembangunan perumnas seluas 186 hektare itu meliputi tiga desa, yakni Wadas, Sukaluyu, dan Sukaharja. Sepanjang 1994-1995, pemerintah mengalihfungsikan 174 hektare sawah menjadi kawasan perumahan.

Dengan banyaknya proyek pembangunan, sawah-sawah di Karawang tergusur. Data Dinas Pertanian Kabupaten Karawang mencatat, laju alih fungsi lahan dalam kurun waktu 1989-2007 mencapai 135,6 hektare per tahun.  Pada 1981 terdapat 12,114 hektare sawah di Karawang. Angkanya surut drastis pada tahun 2000, dengan tersisa 2497 hektare.

Akibat makin sempitnya persawahan, industri beras terputus. Banyak warga beralih profesi dari petani menjadi pedagang kecil, buruh pabrik, tukang ojek, atau dan kuli. Pada tahun 2018 tercatat hanya 20 orang penduduk Teluk Jambe yang berprofesi sebagai petani dengan luas sawah 13 hektar. (Profesor Aiko Kurosawa dalam diskusi "Historical and Land Use Transformation in Industrial Society" di LIPI, 15/08/2019).

Pengembangan Industri Karawang Masa Depan

Hari ini kita melihat Karawang berkembang sangat pesat. Itu betul. Tapi Anda mungkin belum melihat keseluruhannya. Pembangunan industri Karawang belum berakhir. Para pemodal masih terus berinvestasi di Karawang. Lahan-lahan baru di buka. Perumahan terus dibangun. Dan harga tanah, terus naik bukan main. 

Adanya program pembangunan strategis yang juga melintasi Karawang seperti pembangunan Kereta Api Cepat, Bandara, dan Jalan Tol Baru akan semakin menambah semarak industrialisasi di Kota Lumbung Padi ke depannya.

Dan semua pembangunan industri itu kebanyakan berpusat di wilayah Kuta Tandingan, sebuah wilayah paling legendaris di Karawang yang diramalkan akan menjadi Kuta (Kota) Tanpa Tanding.

Telah tayang di sundapura.com.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun