Mohon tunggu...
Asep R Sundapura
Asep R Sundapura Mohon Tunggu... Relawan - Blogger & Culturalpreneur

Penulis di Blog : Sundapura.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Avengers Nusantara

12 Juni 2020   15:23 Diperbarui: 12 Juni 2020   15:29 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kalo Kita lihat pendekar Kidang Kancana yang bikin orang bisa lari secepat kilat barangkali kita langsung mikir tuh pendekar pasti lagi maen jin. Tapi saat lihat The Flash kita langsung manggut dan percaya pengolahan molekul tubuh dengan cara hi-tech yg rumit ternyata bisa membuat orang lari mirip kilat.

Semua yang datang dari barat pasti masuk akal, sedangkan yg sudah ada di tanah kita sendiri itu pasti absurd, aneh, gak mungkin pisan. Pikiran modern kita sudah sedemikian terjajah bahwa apapun yang datang dari kulon adalah kemajuan, futuristik dan harus diterima. Sedangkan yang datang dari khazanah lokal itu adalah sesuatu yang ketinggalan jaman, dan tak layak lagi ada di Era Kiwari.

Padahal, sebagaimana The Avengers, bisa jadi apa-apa yg dimunculkan Dunia Barat sejatinya semuanya sudah ada di negeri kita sendiri, hanya saja kita tak mampu mengemas dan mentransformasikan sesuatu yg jadul itu dalam selera dan logika Pasar Modern sehingga yang jadul dan tradisional itupun tersingkir.

Hal itu bukan hanya di masalah "teknologi kesaktian" tapi juga kesenian, arsitektur, falsafah hidup, ataupun produk-produk kreatif. Orang barat dengan capaian teknologi dan kebebasan kreasinya lebih mampu mengelola apapun itu menjadi lebih cantik, padahal bisa jadi bahan baku material tersebut kita sudah punya sejak lama sebagaimana Propaganda Misbar dg para pendekarnya.

Jadi sebagaimana ungkapan Sunda, bahwa yang disebut Buhun itu adalah Bahan: sesuatu yg dapat dibentuk dan tergantung pada kemampuan kita mau mengemas dan mentransformasikannya seperti apa. Gagal di kemasan, tersingkirlah kita punya potensi, kawan.

Beruntungnya, Nusantara tak kekurangan sedikitpun soal potensi khazanah lokal sebagai bahan (buhun) menyambut masa depan. Tinggal kita mengelola dan mengemasnya dengan smart. Jadi, banggalah dengan kearifan lokal yg kita punya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun