Mohon tunggu...
Asep Nurjamin
Asep Nurjamin Mohon Tunggu... Dosen - suka menulis dan membaca puisi

Sedang berusaha untuk menjadi orang baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terima Kasih, Guruku!

25 November 2021   09:52 Diperbarui: 25 November 2021   10:19 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah sekolah kita, 

tempat dahulu menuntut ilmu, 

tapi buku-buku entah di mana kutaruh, 

semua langkahku tak menentu, tak sesuai petunjuk buku itu, 

fatwa guru seperti kabur dalam gemuruh polisi kota, 

angan-angan yang sempat kita bangun, 

akhirnya menemukan dunianya sendiri, 

bukan cita-cita kita.

Dan kita telah berada di masa depan itu, 

inikah tujuan kita? 

aku tak membayangkannya sejak semula, 

sungai kehidupan telah menghanyutkan kita ke hilir, 

ke sini, 

sebuah dunia yang asing dari rencana.

Inilah sekolah kita, 

tempat pertama berkenalan, 

lalu bubar mencari dunia sendiri, 

menghabiskan masa dalam pergolakan zaman, 

berlomba mengejar kesenangan, 

memuaskan syahwat gairah dunia.

Lalu kita bertemu setelah tua dan lelah, 

tapi ambisi dan angan tak persah menyerah, 

segar bugar sedia kala, 

ya, 

kita seperti saat muda dahulu, 

penuh kelakar dan canda pelipur lara, 

sebelum tiba pada keranda.

@salam dari Asep Nurjamin di Bumi Guntur Melati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun