Ujung malam melengkung di langit hitam,Â
bulan temaram telah tenggelam,Â
malam telah terbebas dari semua cahaya,Â
hanya gelap di sekeliling dua bintang,Â
satu di hatiku,Â
satu di hatimu,Â
walau kecil kerlipnya masih mampu memantik perasaan rindu padamu,Â
tapi aku tak berharap apa pun darimu,Â
biarlah pagi datang dengan sinarnya,Â
membawa hari baru ke haribaanmu,
ya, senyumlah sejenak, helalah napas,
lepaskan saja semua penat,
setelah itu kita mulai lagi,
hingga malam menjelang,
hingga datang lagi dua bintang,
satu di hatimu,
satu di hatiku.
Salam dari Asep Nurjamin di Guntur Melati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H