Aku mendengar lagi nyanyian itu,
Sayup mengalun dalam aliran darahku,
Terdengar merdu dalam diam,
Bergelora dalam gerak penuh daya,
Kadang mengajak melompat penuh gairah,
Kadang merenggutku untuk merenung memaknai kehadiran dan ketiadaanmu.
Nyanyian itulah,
Hadir di semua ruang dan waktu,
Setiap hari menggoda untuk kembaliÂ
atau untuk tetap menjauh darimu,
Beberapa nada menggelora dalam dada,
seperti serpihan hatimu yang sengaja kausimpan di relung hatiku
nyanyian itu, aahh ....
tak terdengar lagikah?
Memanggil-manggil dengan getir,
mengguris hati memilin pedih,
Betapa membuatku ingin menangis,
mengenangmu,Â
atau berteriak melafadzkan namamu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H