Mohon tunggu...
Asep Nurjamin
Asep Nurjamin Mohon Tunggu... Dosen - suka menulis dan membaca puisi

Sedang berusaha untuk menjadi orang baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Makna Cinta

1 Maret 2018   14:14 Diperbarui: 5 Maret 2018   21:47 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Barangkali masih ada waktu untuk sekadar merenungkan

rangkaian jejak yang memanjang di atas pasir pantai ini

seperti kenang-kenangan yang timbul tenggelam di antara ombak

di antara buih yang diantarnya ke bibir pantai

seperti pusaran waktu yang tak menghiraukan arah angin

terus berlalu

engkau masih di situ sesaat sebelum datang lagi ombak berikutnya

barangkali langit masih akan menyediakan matahari atau rembulan bergantian

awan putih serta burung-burung

tanpa menghiraukan pohon-pohon nyiur yang riuh ditiup angin

tanpa menghiraukan arah angin atau batu karang yangdiam  tanpa kata-kata

tak menghiraukan pagi atau senja

terus tulus dan setia

barangkali itulah cinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun