Haruskah kau berenang diluap air mataku yang mengalir
Membiarkan terik semangat terbenam mengikuti langkah takdir
Menjadikan terang surut berjalan melintas
Membuat tirai diantara ruang dekat agarr rindu pun terbatas
Kira sulit untuk menghindari
Pada murni tangis yang tak pernah diajari
Dalam tatap binar mata sering berlanglang angin kebingunngan
Dalam debur hati takut akan kehilangan
Antara bising serta rengek tangis kesedihan
Ialah padu senandung elegi yang tak pernah diinginkan
Saat arah pijar kejujuran kita larung dalam diamnya nurani
Saat peduli ikut padam layaknya pendar mentari di senja hari
~MD
Jombang, 02/11/21
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H