Setelah nantian debur rindu mengombak
Akhirnya debar pulang undur melipat jarak
Untuk sementara disejengkal jemu waktu
Pada sela bisik yang tak bisa diganggu
Bising deru suara mesin yang dinyalakan
Beradu dengan ingat yang baru saja dikirimkan
Oleh awan-awan putih yang berkeliaran
Sembari kepiawaian tangis bersaut nyanyian
Melangakah dalam pijar arah yang terengah-engah
Menuju lorong pasti yang masih tertatah-tatah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!