Ada saatnya senja barus pergi
Bergegas diatas kaki untuk berlari
Bercakap dengan udara di balai kaki langit kesunyian
Menaruh lepas atass rumit diterang hilir kesenderian
Rupanya bunga-bunga tidur usai berguguran
Terjatuh lepas dari ranting yang saling menggengam tangan
Bersama musim di sepanjang jalan ia harus menaruh peluh riuh
Bersama lebar angin kencang ia terpaksa memulai memasang jala gaduh
Rimbun semi di ilalang dalam mimpi beranjak menepi
Akibat bias deras arus takdir yang diam menghantui
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!