Mohon tunggu...
Asep Nirman
Asep Nirman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab UIN SGD Bandung
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ingin menjadi seorang Penulis

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Budi Pekerti, Bencana the Power of Netizen

27 November 2023   14:29 Diperbarui: 28 November 2023   09:41 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sinopsis


Semua gara-gara antrian kue putu, seorang guru yang hendak membeli kue tersebut namun disela antriannya seorang pria sok jangoan nyerobot antrian yang ada perdebatan pun terjadi antara keduanya.

Ternyata ada sebuah video berdurasi 20 detik saat kejadian justru tersebar di Internet. Dalam Video tersebut telihat kalau bu Prani, ibu guru tersebut seperti membentak si penjual kue putu. Padahal kejadian sebenarnya tidak demikian. Akibat hal tersebut bu Prani guru yang sudah mengabdikan jasanya selama kurang lebih 20 tahun malah diambang kehancuran.

Kekurangan

saya yakin semua orang akan sepakat soal ini terlihat sempurna tapi ada poin-poin penting yang tidak terhighlight. Sampul dari film budi pekerti yang cuma jadi pelengkap yang sebenarnya kalau hari ini bisa jadi perhatian lebih malah akan jadi gampang banget buat menaikkan atensi emosi yang sudah ada konflik bermula dari sosial media kan dan sudah sepatutnya tentang media sosial yang jadi pemicu ragam opini publik ini bisa jadi lebih mengcover upload utamanya. Bukan cuma soal menaikkan tensi yang tadi disebutkan tapi bisa menggiring opini real penonton yang emang sudah faham betul sama situasi tersebut.

Kelebihan 


Tadi cuma 10% kekurangan dari sisi 90% yang nggak bisa dicela sedikitpun. Kalau ada kesempatan pengen banget ketemu sama mas Wregas. Sutradara yang mulai say kagumi sejak fim Penyalin Cahaya yang fenomenal ide dan gaya khasnya kembali dituangkan ke film Budi Pekerti ini. Film yang bukan cuma syarat akan premis mendalam tapi bisa jadi kritik sosial sama pengguna sosial media yang makin kemari makin kesetanan perilakunya.

Dan luar biasa sih mas Wregas ini, kayaknya batin jujur mas Wregas deh pengen nangajingin semua orang-orang yang tukang mancing masalah di media sosialnya dia.

menurut saya sih demikian karena setelah nonton film ini ini yang ada di pikiran dan perasaan saya budi pekerti punya plot yang sangat sederhana tapi eksekusinya luar biasa konflik dibangun dengan tanpa basa-basi yang diakhiri dengan yang masuk akal juga,  naskah yang berbobot emosi yang ditampilkan jajaran pemain baik itu Sha ine Febrianti, Angga Yunanda, Prily latuconsina, Dwi Sasono dan beberapa pemeran pendukung lainnya. Mereka itu ibarat fantastik four kalau hironya marvel, mereka superhiro perfilman Indonesia di penghujung tahun ini kagum saat berada di film bumi manusia dan kembali hadir dengan kualitas yang sama di film Budi Pekerti.

Saya fans berat mba Sha ine, Dwi sasono aktor yang paling gampang di tempatkan di peran apapun bahkan minim dialog cuma berperan sebagai seorang ayah yang mengidap penyakit mental tetap sempurna terlihatnya. Prily latuconsina aktris muda yang sudah pastikan karirnya akan lebih tinggi dari sekarang percaya aja, dan yang terakhir ada Angga Yunanda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun