Garut Selatan, Jawa Barat-Sebuah jalur vital yang menghubungkan beberapa desa di Garut Selatan, termasuk Desa Wangunjaya, Desa Tegallega, Desa Sinar Jaya, Desa Cijaringao, dan Desa Karangwangi, terus menjadi sorotan warga setempat. Dengan total penduduk sekitar 15 ribu jiwa, kondisi jalan yang memprihatinkan ini telah memicu keprihatinan di kalangan masyarakat.
Dalam jarak hanya sekitar 300 km dari Ibukota Negara Jakarta dan 150 km dari Ibukota Jawa Barat, Bandung, kondisi jalan ini membuat wilayah tersebut terasa tertinggal dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Meskipun Pemerintah Jokowi telah gencar membangun infrastruktur jalan di berbagai wilayah, Garut Selatan sepertinya belum mendapatkan perhatian serupa.
Izaz Mudzakir, seorang warga setempat, menyampaikan kebutuhan mendesak akan perbaikan infrastruktur jalan tersebut. "Kami sebagai warga di Kampung Karangtengah, Kalapa Sewu, dan Cadasbeureum, Desa Sinarjaya, merasa bahwa wilayah ini memerlukan perhatian dan bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki fasilitas jalan raya ini untuk kepentingan bersama," ujarnya.
Izaz juga mengkritik lambatnya respons pemerintah setempat terhadap keluhan masyarakat. "Kepada pak bupati pak Gubernur, masa iya harus kaya Bima harus diviralin dulu harus ngeluarin kata-kata kasar untuk dapat respon kalian, jalan menuju kampung Karang Tengah, Desa Sinarjaya Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut 2023 masih layakakkah jalan seperti ini," tambahnya
Jalan yang dikelilingi oleh perkebunan milik PT Condong Garut, sudah lama tidak mengalami perbaikan. Meskipun menjadi akses utama bagi perusahaan tersebut, kondisi jalan yang memburuk juga memberikan dampak negatif pada masyarakat sekitar, terutama saat membawa hasil panen karet.
Asep Hermawan, seorang penduduk setempat, menyoroti urgensi perbaikan infrastruktur. "Sangat perlu infrastruktur jalan untuk kami di kampung Karang Tengah, Desa Sinarjaya, Kecamatan Bungbulang. Ketika ada yang sakit atau melahirkan, terpaksa harus dibopong seperti ini," ungkapnya melalui akun Facebook pribadinya.
Meskipun ada informasi yang mengindikasikan bahwa pemerintah tidak memprioritaskan perbaikan jalan ini karena berada di wilayah perkebunan milik PT Condong Garut, masyarakat berharap agar pemerintah dapat segera merespons dan mengambil tindakan untuk memperbaiki jalan yang menjadi urat nadi kehidupan masyarakat setempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H