Mohon tunggu...
Asep Nirman
Asep Nirman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Bandung

Sedang belajar menjadi jurnalis/penulis

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Sambut Bulan Suci Ramadhan ,Ospai Al-Ihsan gelar Munggahan dan Ziarah ke makam Pendiri Al Ihsan

10 Maret 2024   19:22 Diperbarui: 12 Maret 2024   00:02 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Santriwan, Sumber : Dokumtasi Pribadi

Bandung-Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, OSPAI Al-Ihsan mengadakan Ziarah ke makam Pendiri Al Ihsan pada Ahad, (10/3/2024) siang yaitu Almarhumah Hj. Uum Marhamah yang terletak di Komplek Pondok Pesantren Al-Ihsan, dan dilanjut ke makam Almarhum KH. OZ. Muttakin di Kp. Babakan Limus Ds. Sindangsari Kec. Sukasari Kab. Sumedang. 

Tercatat ada 82 peserta dari santriwan dan santriwati pondok pesantren al Ihsan yang hadir, Jajaran kemenag, Para Alumni dan kegiatan ini juga dihadiri oleh Presiden santri Al-Ihsan. 

Kegiatan ini mengambil tema "Mencari barakah dan Ridha Allah dengan wasilah ziarah kepada para pendiri pondok pesantren".

Adapun tujuan dari acara ini yaitu untuk memperkenalkan makam keluarga dan pendiri pondok pesantren Al Ihsan kepada santri, mempererat hubungan sesama santri dan juga keluarga pendiri pondok pesantren, sebagai wujud syukur santri atas didirikannya pondok pesantren al-ihsan, serta untuk lebih mengenal silsilah keluarga pendiri Al-Ihsan. 

Ziarah ini dipimpin oleh cucu dari Almarhun pendiri Al-Ihsan Yaitu kang Adnan Sulaiman dan kang Adnin Abdul Majid. 

Dalam sambutannya kang Adnin Abdul Majid menyampaikan silsilah KH. O. Z. Muttaqien dan beberapa fadhilah dari Ziarah ke makam orang alim. 

"Kalau diruntut silsilah Almarhum Hj. Uum ini ialah Hj. Uum Marhumah Sa'diyah binti H. Sulaiman Abdul Majied bin Mbah Jiram dan seterusnya akan nyambung ke syekh Maulana Mansur Cikaduhueun Banten" ujarnya

"Baginda Nabi Muhammad SAW bersabda :  man zaaro 'aaliman fakaannamaa zaaroonii waman shoofaha 'aaliman fakaannamaa shofaahanii, waman jaalasa a'aliman fakaannama Jaalasanii fiddunya, waman jaalasani fiddunya ajlastuhuu ma'ii yaumal qiyamah yang artinya "Barang siapa mengunjungi orang alim, maka seolah-olah ia mengunjungiku. Barang siapa berjabat tangan dengan orang alim, maka seolah-olah ia berjabat tangan denganku. Barang siapa duduk berdampingan dengan orang alim, maka seolah-olah ia duduk berdampingan dengan denganku di dunia. Barang siapa duduk berdampingan denganku di dunia, maka ia akan duduk berdampingan denganku di hari kiamat." imbuhnya. 

 

Kang Adnin sapaan akrabnya mengatakan bahwa waktu ziarah itu bisa kapan saja tetapi telah menjadi adat pada saat menyambut bulan Ramadhan itu sering diisi dengan Ziarah ini. 

"Tidak ada hadis yang menentukan kapan waktu ziarah, dalam artian bisa kapan saja, tetapi telah menjadi sebuah kebiasaan sebelum ramadhan diisi dengan ziarah, " ujarnya

"Diriwayatkan dari Baginda Rasulullah SAW bahwasanya beliau pernah bersabda : 

mal-mayyit fii qobrihii Illaa kalghoriiqil mugowwits, yang artinya tidak ada mayit yang berada dalam kuburnya kecuali ia seperti orang tenggelam yang meminta pertolongan,"imbuhnya.

Lanjutnya kang Adnin menjelaskan makna dari lafadz kalghoriiqil muqhowwits. 

"Mereka semua menungu pertolongan atau do'a kita, cara menolongnya dengan do'a baik oleh anak-anaknya, orang tuanya, saudara nya, maupun murid-muridnya." ucpanya

"Oleh karena itu mari kita doakan para guru dan leluhur kita yang muslim supaya berada dalam keselamatan dan nikmat surga dan terjauhkan dari api neraka," tandasnya. 

Acara ini lalu dilanjut dengan pembacaan tawasul, tahlil dan doa yang dipimpin oleh kang Adnan Sulaiman. 

Santriwati, sumber : Dokumntasi Pribadi
Santriwati, sumber : Dokumntasi Pribadi

Kemudian setelah ziarah selesai, 

acara dilanjut dengan shalat dzuhur berjamaah, dan sebagian santri ada yang juga yang memancing dan dilanjut dengan makan bersama di cinangkod. 

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ihsan, KH Tantan Taqiyudin Lc. dalam sambutannya menyampaikan sejarah cinangkod. 

"Dahulunya tempat ini merupakan milik KH. O.Z. Muttaqin ayahnya bapa, lalu pindah ke Cibiru hilir, lalu pada tahun 2004 bapa membeli lagi tempat ini dan sekarang silahkan vila bapak ini vila santri, kolam ini kolam santri juga jadi bila ada yang ingin main kesini pas libur atau mancing juga boleh, " ujarnya

"Dan alhamdulillah pembangunan vila ini sudah 90%, sekarang silahkan membaca tawasul, dan doa dipimpin kang emil, mantan presiden Ospai Al-Ifroh dalam rangka syukuran vila baru ini," pungkasnya. 

Sebagai informasi kegiatan ini merupakan kolaborasi antara kementrian Agama, Kementrian Luar Negeri, dan kementrian dalam negeri (OSPAI). 

#Persiapan Menyambut Bulan Ramadhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun